uang adalah alat transaksi manusia
modern
kehadirannya mempermudah pergerakan pasar
dan berkontribusi
bagi pertumbuhan
gairah eko
nomi
umat sejagat
walau pada awalnya manusia
yang menciptakan
uang
dengan berbagai denominasinya
sebagai instrumen
pembayaran yang sah
namun sejarah mencatat
bahwa dalam perjalanan waktu
uang ternyata bisa menundukkan manusia
uang memerintah manusia
uang mendikte manusia
uang membunuh manusia
uang membinasakan
harkat dan martabat manusia
uang memenjara manusia
uang tidak hanya berkuasa pada aspek ekonomi
uang merambah
ke dunia politik, kebudayaan, tenaga kerja bahkan
agama
di dalam Alkitab ada cerita tentang umat yang mau membeli kuasa Tuhan
dengan segepok
uang yang ia miliki
dan umat itu dikecam amat keras di zamannya
politik transaksional membutuhkan uang
diksi serangan fajar dipenuhi
dengan angpow
calon tki dipungut
uang dalam jumlah besar
oleh lembaga pengerah tenaga kerja abal-abal
angpow berserakan
di dunia peradilan
uang juga diperlukan oknum-oknum
petugas
uang bansos
menggairahkan nafsu para koruptor
uang melahirkan kejahatan perbankan
uang dimakan dengan lahap oleh oknum petinggi asuransi dan
membuat ratusan pensiunan
mengalami sesak napas dalam dua tahun terakhir
cinta akan uang akar segala kejahatan
itu kata Alkitab
karena uang orang tertentu menjual dirinya
secara on line
atau offine
mucikari menjadi manajernya
uang harus kembali kepada tupoksinya
sebagai instrumen
pembayaran yang legitim
bukan instrumen transaksional
bukan alat negosiasi
bukan alat gratifikasi
bukan alat pembeli suara
dalam sebuah
kontestasi politik
uang takmampu membeli surga yang sejati
yang diajarkan agama-agama
uang mungkin
bisa membeli
surga dunia
di negeri sekuler
uang itu tetap uang
uang bukan segalanya
uang takbisa membeli napas hidup di ruang igd atau icu
hidup manusia tidak sepenuhnya bergantung pada uang
apalagi uang haram hasil korupsi
hidup manusia
tergantung penuh pada kuasa Allah
kuasa Transenden
kuasa ilahi
yang tiada terbandingkan
manusia mesti tunduk kepada Allah
dan bukan tunduk merunduk pada kuasa uang!
Jakarta, 1 Maret 2022/pk.9.58.
Weinata Sairin
