kehidupan guyub penuh silaturahim
kunikmati seutuhnya saat kumasih kanak-kanak
tahun lima puluh enampuluhan
hidup antar warga yang majemuk serasa tanpa sekat
kujalani saat itu
vocabulary masyarakat saat itu memang masih
terbatas
belum lahir diksi sara
takada diksi mayoritas minoritas
atau kripto
bitcoin
cybercrime
kdrt
hoax
buzzer
perdagangan orang
pelecehan
dan sebagainya
kbbi yang ratusan halaman belum lagi lahir
buku logat ketjil bahasa indonesia karangan wjs purwadarminta
agaknya menjadi buku standar bahasa indonesia
di zaman itu
hidup terasa lebih aman
dan nyaman
tanpa medsos
tanpa televisi
peringatan hari raya keagaamaan
seperti maulid nabi
isra miraj
acap dilaksanakan juga di sekolah
guru agama di sekolah rakyat
biasanya menyampaikan
semacam tausyiah saat itu bagi anak-anak dan orang tua murid
kawan-kawanku sebaya
sering mengajakku memperingati hari maulid nabi ke surau
takjauh dari rumahku
walau semua kawan sebayaku tahu
aku tidak memperingati
hari raya itu
semuanya cair dan mengalir saja
takada pembatasan
takada aroma diskriminasi
di zaman itu talisilaturahim dan spirit persaudaraan amat kuat
mengatasi keberbedaan yang ada
hidup menjadi lebih indah semarak dan bermartabat
friksi politik nyaris tidak terdengar di zaman itu
oh indahnya kehidupan seperti itu
hari ini para sahabat Muslim memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
semoga hari raya agama mampu memberi pencerahan dan pencerdasan spiritual bagi seluruh warga bangsa
agar melalui peringatan itu
kita terpanggil untuk merajut kehidupan yang indah dan bermartabat
dalam sebuah NKRI yang majemuk!
Jakarta, 28 Februari 2022/pk 3.31
Weinata Sairin