semalam
pada tengah malam
tatkala jam dinding di kamar tidurku
menunjuk angka 12.05
tiba-tiba hujan
memuntahkan airnya dari langit hitam
hujan jatuh menikam bumi
tanah yang gersang
bergelimang air
lalu tubuh terasa dingin sekali
hujan turun
di zaman pandemi
takpunya jadwal yang jelas
acap terjadi improvisasi
atau bisa juga tergantung mood
kadang hujan turun diluar jadwal yang telah di hitung oleh bmkg
hujan tengah malam
terjadi hanya lima belas menit
biasanya hujan seperti ini
berlangsung hingga fajar merekah
kali ini berbeda
orang politik bilang hujan seperti ini
hanya " test the water"
ingin mengetahui reaksi publik
ingin menjajagi
bagaimana respons pasar
hujan yang turun lima belas menit
hanyalah semacam aksi sensasional
yang menginterupsi mimpi
dan mengoyak sepi
sesudah hujan
merampungkan
aksinya
maka jadwal tidurpun mengalami distorsi
mimpi takbisa lagi dirajut
yang tersisa hanya gelisah
dan resah yang
menggumpal hingga fajar pagi
menyapa
menguak sejarah baru
hidup di zaman digital seperti ini
penuh dengan kejutan-kejutan
nyaris di semua
bidang kehidupan
bidang-bidang
ipoleksosbud
hankam
semuanya bergerak
merobek kemapanan dan mengoyak zona nyaman
kita semua umat manusia
mesti siaga menghadapi setiap perubahan
dan mengawalnya
agar perubahan yang terjadi tidak berselimutkan
"the hidden agenda"
tapi tetap berada dalam koridor hukum
dan bingkai religiositas
yang bermuara
pada keadilan,damai dan sejahtera
bagi seluruh rakyat
hujan tengah malam
adalah sebuah pembelajaran
bagi setiap orang yang berfikir transformatif
dan tidak terpenjara pada stagnasi.
Jakarta, 19 Januari 2022/pk 3.30
Weinata Sairin