SUKACITA DAN BERKARYA
kaum lansia acap harus hidup melawan stigma
yang terlanjur menguasai mindset masyarakat umum
melawan dan atau mengeliminasi sebuah stigma
bukanlah hal mudah dan sederhana
stigma telah menghunjam dalam
bahkan penetrasinya
hingga ke alam bawah sadar banyak orang
kaum lansia lemah fisik
lemah berfikir
terkena amnesia
perlu selalu dibantu dan didampingi
tiba-tiba merasa tidak fit
emosinya labil
berkata dan berfikir tidak runtut
sering insomnia
dan sebagainya
dan sebagainya
dalam realitas sehari-hari kadang kita bertemu dengan kenyataan
seperti itu
tapi itu mesti dimaknai sebagai kasus
yang tidak otomatis terjadi pada semua lansia
pada kasus seperti itu bisa saja oleh karena faktor genetik
nutrisi
metabolisme tubuh
pengaruh dan kondisi sesaat
atau penyakit bawaan
yang memang telah melekaterat
di tubuh
dalam kenyataan empirik
masih amat banyak dijumpai
para lansia
yang masih sangat aktif
fisik dan pemikiran masih sehat dan segar
mereka masih bisa bermain golf
mencapai sekian hole
memberi pemikiran cerdas bernas di organisasi, perusahaan
dan berbagai institusi
menjadi
pengurus
pembina
pengawas
dalam organ yayasan
kaum lansia harus memiliki rasa percaya diri
jangan membiarkan diri
dibelenggu oleh
stigma
yang sebenarnya merupakan kasus yang biasa terjadi
kaum lansia harus terus berkarya dalam bentuk apapun
menjalani hari-hari dengan doa, memuji Tuhan, beribadah menurut agama masing-masing, membaca Kitab Suci, berzikir, mendengar tausyiah, hidup berpengharapan penuh sukacita,berserah kepada Tuhan
kaum lansia
bukanlah manusia sia-sia
yang kini hidupnya redup dan hanya bisa meratap
kaum lansia punya peran signifikan bagi keluarga, agama, masyarakat, bangsa dan negaranya
pada episode tertentu dari sejarah kehidupannya
kaum lansia dengan iman teguh
kini dengan ikhlas
menanti panggilan Tuhan
dengan tetap berkarya
dan bersukacita.
Jakarta, 27 September 2021/pk 19.44
Weinata Sairin