Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Lansia Bersyukur Tak Terukur

19 Juli 2021   07:24 Diperbarui: 19 Juli 2021   13:36 231 1
LANSIA BERSYUKUR TAK TERUKUR


tiba-tiba saja ku terperanjat di sebuah pagi putih
ku tenggelam dalam mimpi
tentang perjalanan jauh yang tiada ujung
panas terik membakar
batu-batu kerikil
membuat kaki tersandung
kujatuh terpelanting
dan kubangun dari
tidur lelap
diambang pagi

para lansia hidupnya acap dibayangi keraguan
kuatir dan.juga ketakutan
mereka di ancam insomnia
mereka dibayangi
penyakit degeneratif
mereka dihantui
virus-virus yang daya cengkeramnya makin kuat dan dahsyat
dalam kondisi tiada daya
mereka juga diamuk pesimisme
dua tahun masa pandemi
mereka terkurung dirumah
mereka tidak wfh
work from home
seperti eksekutif muda
mereka sfh
sad from home
bersedih dari rumah

kaum lansia itu bukanlah sosok sia-sia
yang meratapi kekinian dan keakanan
mereka adalah figur-figur yang dkasihi Tuhan
yang terus digendongNya melewati zaman demi zaman
ditengah badai garang menerjang
talenta para lansia
yang beragam tetap bisa dikembangkan
dari rumah
agar pikiran tentang kepikunan dan atau kematian
punah dari mindset mereka
lembaga keagamaan,tokoh agama, pemerintah
mesti lebih peduli
kepada para lansia
agar mereka tetap mampu menenun karya bermakna
dalam realitas empirik yang
mereka hidupi

para lansia yang kini menebar
menghangatkan kehidupan
hidup dalam syukur tiada terukur
hidup dalam sukacita yang meluap dalam bejana kehidupan
tanpa akhir

hari-hari mereka
adalah hari-hari
berbalut iman,pengharapan dan kasih
sambil menanti
terbukanya gapura
keabadian!

Jakarta, 19 Juli 2021/pk. 4.22

Weinata Sairin

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun