mang emir terkulai lunglai di depan apotik "sehat"
obat  yang sangat diperlukan semuanya nihil
" ini darurat pak
obat-obat habis semua"
kata pegawai apotik
mang emir terduduk kelu didepan apotik
takbisa dibayangkan
anaknya yang tiga
hari di icu ketiadaan obat
kondisinya makin
menurun
mang emir berjalan pulang
ada rasa hampa dan kuatir mrngirisiris
hidupnya sudah melarat
kini terjerat darurat
darurat obat
darurat oksigen
darurat ekonomi
darurat rumah kontrakan
darurat kehidupan
keluarga
mang emir amat lelahpasrah
tiba dirumah
memamah derita
takkunjung reda
ia tetap kuat iman
menghadapi turbulensi kehidupan
ia tetap yakin
kedaruratan akan berakhir
pandemi akan mati dan kehilangan daya
masyarakat,bangsa dan negara
akan dipulihkan.
Jakarta, 5 Juni 2021/9.006
Weinata Sairin