MENGGEMPITA
pagi putih bagai salju
jatuh menikam bumi
ada aroma surgawi merebak
mewujud mewarnai buana
semilir angin pagi
terasa menerpa
ada juga kicau burung membelah sepi
hari minggu hari penuh sukacita
hari dominggo yang kudus
roh kudus tercurah
mengaliri tubuh umat yang lemahlelah
litani haleluya
membahana
membasahi hati
yang gersang kering
ditengah pandemi yang nyaris absurd tiada berujung
dalam kegalauan
kisahkisah vaksinasi
dalam lilitan berbagai isu
yang membuat memori penuh melimpah ruah
yang kadang memicu konflik
berbau primordial
komunitas beriman
merayakan pentakosta
penuh gairah dan sukacita
hari raya pentakosta
menggempita
menorehkan sejarah
di bumi nusantara
berPancasila
Roh Kudus menenun karya prima
membarui kedirian manusia
membentuk hati
umat beriman
agar tetap kukuh tangguh
dinamik
visioner misioner
menorehkan jejakjejak historis
dalam sebuah negeri yang majemuk
berbhineka tunggal ika
tatkala pentakosta menggempita
tatkala Roh Kudus
dicurahkan dari langit putih
umat memiliki kekuatan baru
untuk melangkah gagah
meniti jalan berpengharapan
yang disediakan
oleh Tuhan
di depan.
Jakarta, hari Pentakosta 23 Mei 2021/3.05
Weinata Sairin.