Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Banjir Itu Membanjiri Negeri

22 Februari 2021   07:47 Diperbarui: 22 Februari 2021   07:55 169 9
Banjir Itu Membanjiri Negeri

hujan yang jatuh
dari langit hitam pekat
sejak pukul satu
dini hari
mengoyak habis
mimpi mimpi
seorang lansia rapuh luluh

hujan yang mengepung kota
sejak pagi buta
meruntuhkan
harapan-harapan
yang sempat memekar di masa pandemi
hujan dahsyat
berubah cepat menjadi banjir

banjir takkenal siapapun dan apapun
banjir takkenal
sara, minoritas mayoritas, fraksi A,B atau C
banjir menerpa semua makhluk
banjir bahkan merambah ke perumahan elit,
ke ruang rawat inap, ke ruang icu ,
dan ke ruang publik

hujan dan banjir bukan rekayasa politik
yang mesti dijawab dengan meme
atau umpatan bernuansa politis
banjir adalah banjir
yang secara keilmuan sudah dipelajari sejak di bangku sekolah

banjir berkaitan dengan ekologi,tataruang,cuaca ekstrim, ketidak mampuan manusia merawat gorong-gorong,memanaje sampah

banjir berkaitan dengan sikap abai manusia terhadap sungai
sikap rakus manusia menghabisi tanah dengan bangunan berbatu beton dan besi

banjir bisa saja dimaknai dalam ragam tafsir
teologi, ekologi atau ipoleksosbudhankam

ada saja yang bicara banjir disebabkn akumulasi dosa
manusia
dan manusia takmau bertobat

ada yang bicara instant banjir adalah proyek

kita sedang berhadapan dengan banjir yang mengepung
perumahan "hidup indah", mengepung kota dan melimpahi negeri

kita takbisa lagi
berandai-andai,berimajinasi tentang sebab musabab banjir
banjir itu telah membanjiri negeri

negara harus bijak
 dalam membangun, dalam menerapkan ekologi,dalam mengelola sampah, dalam mengelola sungai
negara harus melindungi rakyatnya dari banjir yang berulang-ulang,dari berbagai bencana alam dan non alam
dan rakyat harus datang memohon ampun kepada Tuhan
 melakukan tobat nasuha tanpa jeda
sebelum Tuhan
memanggil untuk datang kepadaNya.

Jakarta,22 Februari.2021
Weinata Sairin/
pk 5.15.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun