Pagi ini aku menemukan suratmu, di bawah tumpukan koran pagi yang jarang kubaca. Pagiku selalu penuh dengan usaha-usaha untuk melupakan mimpi yang terdengar seperti lelucon di dunia yang katanya beradab ini. Mungkin suratmu dulunya ada di tumpukan paling atas, kemudian tertimbun bersama apa-apa yang tak ingin kubaca.
KEMBALI KE ARTIKEL