Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Sardar Azmoun, Jebolan Piala AFF U-19 Diliga Champions Eropa

22 September 2016   18:23 Diperbarui: 22 September 2016   21:24 879 10

Usai sudah gelaran Piala AFF U-19 2016 bagi Timnas Indonesia dengan gagal lolos ke semifinal dan harus puas menempati posisi keempat grup B. Dua kemenangan atas Kamboja (4-3) dan Laos (3-1) serta tiga kekalahan dari Myanmar (2-3), Thailand (2-3) dan Australia (1-3) menjadi catatan yang ditorehkan anak asuh Eduard Tjong. Sebuah hasil yang tentunya mengecewakan namun bagi penulis inilah hasil maksimal yang bisa diraih oleh Sadil Ramdani dkk.

Prestasi Evan Dimas dkk yang juara dikandang sendiri saat Piala AFF U-19 2013 pun gagal diulangi, setelah 2014 menjadi juru kunci fase grup dan tidak tampil di 2015 karena sanksi FIFA. Catatan selalu mencetak gol tentu menjadi sisi positif Timnas U-19 walau keropos dilini belakang karena gagal mencatatkan clean sheet. Raihan enam poin pun menjadi lebih baik dibandingkan dengan torehan Boy Jati Asmara dkk di Piala AFF U-19 tahun 2002.

Lalu ada sebuah tanya dalam benak penulis tentang kesuksesan seorang pemain di Piala AFF U-19 akan berbanding lurus dengan perjalanan karirnya dimasa datang? Termasuk dalam urusan bermain di Timnas senior negaranya. Sejak 2002 memang tercatat tidak banyak pemain berlabel bintang yang sukses dilevel senior walau di Piala AFF U-19 berstatus top skor maupun pemain terbaik. Perjalanan panjang menuju senior tentu harus dibarengi dengan konsistensi dan semangat untuk terus memperbaiki segala kekurangan.

Sardar Azmoun merupakan jebolan terbaik dari Piala AFF U-19 yang sukses dikompetisi Eropa. Bersama Iran, Azmoun tampil di Piala AFF U-19 tahun 2012 di Vietnam (2-8 September). Turnamen tahun tersebut diikuti oleh empat negara yakni Vietnam, Australia, Uzbekistan dan Iran yang menggantikan posisi Thailand yang batal tampil. Piala AFF U-19 2012 menggunakan sistem round robin atau setengah kompetisi dimana pemuncak klasemen menjadi juara diakhir turnamen.

Iran akhirnya tampil sebagai juara setelah menyapu bersih semua laga dimana Sardar Azmoun selalu mencetak gol untuk Iran. Dilaga perdana kontra Vietnam, satu gol Azmoun didua laga awal cukup membantu kemenangan Iran 2-1 atas Vietnam dan Uzbekistan. Selanjutnya dilaga pamungkas, Azmoun bersama Ali Reeja sama menyumbang dua gol untuk membawa Iran menang 4-1 dan tampil sebagai juara dengan raihan 9 poin disusul Uzbekistan.

Kini pemain kelahiran Gonbad, Golestan, Iran tersebut kini bermain diklub runner up liga primer Rusia 2015/16, FC Rostov yang juga tampil di Liga Champions Eropa musim 2016/17. Mengawali karir usia muda di klub Oghab Gonbad di usia 9 tahun, striker Timnas Iran tersebut lalu melanjutkan karir profesional diusia 16 tahun bersama klub Sepahan (Iran) sebelum akhirnya hijrah ke Eropa yakni Rusia dengan bergabung bersama Rubin Kazan serta FC Rostov.

(Alireja jebolan Piala AFF U19 diliga Belanda / sumber dokumentasi foto : vi.nl)

Selain Azmoun ada beberapa nama lainnya yang juga berawal dari Piala AFF U-19 untuk kemudian tampil di Eropa yakni Alireza Jahanbakhsh Jirandehyang kini bermain di klub Belanda, AZ Alkmaar sejak musim 2015 setelah sebelumnya memperkuat NEC Breda. Lalu ada striker Timnas Uzbekistan, Igor Sergeev yang kini bermain diliga super China dengan klub Beijing Guon FC yang meminjamnya dari klub yang telah membesarkan namanya, Pakhtakor Tashkent FK.

Itulah tiga nama yang kini menjadi andalan di Timnas Iran dan Uzbekistan. Kebetulan ketiga nama tersebut berasal dari turnamen Piala AFF U-19 tahun 2012. Lalu bagaimana dengan nama-nama lainya, khususnya pemain kawasan ASEAN? Ada dua nama yang mencuri perhatian walau masih berkutat dan bermain dikompetisi sepakbola kawasan ASEAN. Dua pemain tersebut Evan Dimas Darmono (Bhayangkara United), Chanatiph Songkrasin dan (Thailand).

Evan Dimas Darmono mencuat di piala AFF U19 2013 dan sukses membawa Timnas U-19 tampil sebagai juara. Namun sayang di Sea Games 2015, gelandang yang pernah berlatih di FC Barcelona (spanyol) tersebut gagal membawa Indonesia meraih medali emas. Justru pesaingnya yang dijuluki ‘Messi-nya Thailand’, Chanatiph Songkrasin yang sukses meraih emas bersama Thailand usai menaklukkan Myanmar dibabak final.

Itulah sekedar flashback catatan bagaimana Piala AFF U-19 sejatinya mampu memunculkan bintang Timnas sebuah dimasa depan. Timnas Indonesia tentu berharap sosok seperti Sadil Ramdani, Bagas Adi, Pandi Lestaluhu hingga Dimas Drajat serta putera rekan Kompasioner mas Daniel Dharmayuman, M Rishad yang kini bergabung dengan Indra Sjafrie di Bali United bisa menjadi andalan Timnas Indonesia dimasa datang. Semoga saja !

#BravoTimnasIndonesiaSemuaLevel

Salam sepakbola,
Wefi

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun