Membludaknya sekitar 60 ribu penonton yang memadati stadion olimpiade, phnomh penh, Kamboja untuk mendukung Timnas Kamboja U16 dibabak semifinal Piala AFF Smart U16 seakan menjadi pertanda betapa besar animo publik Kamboja melihat Timnas mereka lolos kebabak final. Usai mencetak sejarah dengan lolos kebabak semifinal diturnamen resmi, publik tentu berharap Yue Safy dkk mampu lolos ke babak final.
Namun apa daya dukungan membludak suporter tuan rumah tidak mampu membuat anak asuh Inoue Kazunori mampu mengalahkan Vietnam, juara grup A yang tampil solid walau tampil dibawah tekanan publik Kamboja. Adalah Khac Khiem yang menjadi pahlawan Vietnam setelah sukses mencetak gol kegawang Kamboja (28’) untuk membawa timnya unggul 1-0 yang bertahan hingga laga usai walau anak-anak Kamboja U-16 terus menyerang pertahanan Vietnam.
“Saya benar-benar sedih karena gagal memenuhi besarnya dukungan kepada kami. Kami benar-benar ingin memenangkan pertandingan untuk Kamboja tetapi anak-anak sudah berusaha keras dan mereka layak dipuji untuk usaha mereka,” ungkap Inoue yang tak bisa menahan tangisannya seusai laga.
Sedangkan dibabak semifinal sebelumnya, Thailand yang merupakan juara bertahan edisi sebelumnya harus mengakui keunggulan Australia dalam laga yang berlangsung ketat. Adu pinalti menjadi babak penentu dalam duel tersebut. ‘Young Socceroos’ akhirnya tampil sebagai pemenang dalam dram adu pinalti tersebut setelah Bafford sukses menjadi penentu kemenangan Australia atas Thailand.
Laga harus dilanjutkan kebabak adu pinalti setelah dalam 90 menit waktu normal, Thailand dan Australia harus berbagi skor imbang 3-3. Thailand yang sudah unggul 3-2 hingga menit ke-90 harus kecewa karena Jason Roberts mampu menyamakan kedudukan 3-3 dimasa perpanjangan waktu (91’) dan memaksa laga dilanjutkan kebabak adu pinalti yang akhirnya dimenangkan Australia 5-3 usai kelima penendang Australia sukses menjalankan tugasnya.
Final antara Vietnam dan Australia bukan saja menjadi pertemuan antara juara edisi 2012 dan 2008, namun juga menjadi partai ulangan difase grup A dimana sebelumnya Vietnam mencukur Australia 3-0 lewat gol Tien, Dat dan Khac Khiem. Kini baik Vietnam dan Australia tentu ingin menjadi yang terbaik dalam laga final yang akan digelar distadion Olimpiade (23/7) mendatang untuk menambah koleksi gelar kedua di Piala AFF U-16.
Kegagalan Thailand di Piala AFF U-16 tentu menjadi sinyal awal mulai terkikisnya kekuatan Thailand setelah tahun sebelumnya memperlihatkan dominasinya sebagai kekuatan sepakbola ASEAN. Juara Piala AFF U-16, AFF U-19, Sea Games 2015 (U-23) serta Piala AFF Suzuki 2014 membuktikan Thailand sebagai penguasa sepakbola kawasan ASEAN.
Salam Sepakbola,
Wefi