Babak baru polemik sepakbola nasional paska dibekukannya PSSI oleh Kemenpora dengan terbentuknya tim transisi bentukan Kemenpora yang berjumlah 16 orang (Velix F Wanggai mundur karena alasan kesibukan) dengan nama tim Transisi 'Indonesia Memanggil'. Pastinya akan kian menarik dengan kehadiran transisi yang dalam pandangan penulis cenderung fokus pada manajemen organisasi PSSI tersebut bekerja, salah satunya adalah berkomunikasi dengan FIFA.
Harapan tentunya diapungkan kepada tim transisi terkait polemik yang berujung dihentikannya kompetisi ISL 2015 tersebut. Meminjam istilah rekan kerja di pabrik "wajar kalau tim transisi diisi bukan orang bola lah wong dengan ada orang bola saja ndak beres-beres sepakbola negeri ini".
Polemik yang terjadi tidak hanya dirasakan oleh para pemain yang menggantungkan hidupnya dari sepakbola saja tetapi juga mengundang keprihatinan eks pemain ISL yang musim ini tidak merumput di Indonesia. Malaysia Super League di Malaysia dan turunannya menjadi pelabuhan berikutnya eks bintang ISL seperti Gustavo Lopez hingga Emmanuel Kenmogne yang menyusul Andik Vermansyah, Edward Wilson hingga Mario Karlovic.
Gustavo Lopez, eks Arema Cronus dan Persela Lamongan yang kini berseragam Trengganu FA mengutarakan keprihatinannya atas kisruh yang terjadi di sepakbola Indonesia. Keprihatinan dan harapan pun disuarakan pemain asal Argentina yang pernah masuk team on the month Feb 2015 oleh four four two atas prestasinya bersama Trengganu FA yang kini menduduki peringkat ke-7 klasemen MSL musim 2015.
"Saya baca di internet dan tanya beberapa teman, sepakbola Indonesia kok terus bermasalah. Situasinya kok susah sekali. Saya turut prihatin," ungkap Gustavo Lopez soal situasi yang terjadi disepakbola Indonesia.
"Sepakbola Indonesia itu penting sekali buat para pemain dan masyarakatnya. Saya yakin masyarakat Indonesia juga sedih karena tidak ada sepakbola. Jadi harus segera ada solusi," lanjutnya tentang sepakbola yang bagi sebagian masyarakat Indonesia adalah salah satu hiburan.
"Main disini (Liga Malaysia) cukup baik, tidak ada kisruh kompetisi. Main terus dan hanya konsentrasi pada pertandingan," tutupnya sembari sedikit memberikan saran agar pelaku dan pemegang kebijakan sepakbola Indonesia bisa meniru Malaysia. (sumber : harian berita kota super ball).
Data singkat Gustavo Lopez
Nama. : Gustavo Fabián López
TTL. : Cassanova, Argentina (28 April 1983)
Posisi. : Gelandang serang
Karir klub. :
- 2002–2003. : Lanus
- 2003. : Los Andes
- 2004. : Estudiantes de Mérida
- 2005. : Huracán
- 2006. : Barracas Central
- 2006–2007. : Persela Lamongan
- 2007. : Allianza
- 2007–2009. : Budućnost Podgorico
- 2009–2010. : River Plate Puerto Rico
- 2011–2013. : Persela Lamongan
- 2013–2014. : Arema Cronus
- 2014. : Terengganu FA.
Apa dan bagaimana sepakbola Indonesia kedepannya? Tergantung apa yang terjadi beberapa minggu kedepan. Saat tim transisi bentukan Kemenpora bekerja dengan konsep yang mereka punyai, melihat seperti apa yang dilakukan PSSI pimpinan La Nyalla yang depensif dengan adanya tim transisi serta apa yang dilakukan oleh FIFA.
Harapannya adalah ujung dari ini semua adalah prestasi sepakbola Indonesia didunia internasional serta adanya keterbukaan dalam hal pengelolaan organisasi PSSI. Terkait anggaran, organisasi, proses kompetisi hingga rekruitmen pemain oleh PSSI untuk Timnas semua level.
#PrihatinSepakbolaIndonesia
Salam sepakbola nasional,
Wefi