Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Artikel Utama

Ayah, Mengapa Aku Dilarang Tertawa Terbahak-bahak?

3 Mei 2015   06:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:26 54 0
"Ayah, mengapa kita dilarang tertawa terbahak-bahak?" tanya putriku disaat kami santai bersama didepan rumah

"Kenapa kakak Anisah bertanya seperti itu?" tanyaku balik

"Iya tadi waktu aku sekolah, guru kelas b berkata kepada murid kelas b yang tertawa keras terus terusan. Jangan tertawa keras dan terbahak-bahak yah anak-anak ibu," begitu ceritanya.

"Oohh gitu ceritanya kak, sekarang ayah mau tanya sama kakak. Kakak sedih tidak kalau ada teman kakak yang jatuh sakit sehingga tidak sekolah?" tanyaku

"Anisah pasti sedih, ayah. Apalagi jika ayah dan ibu sakit," jawabnya sambil meminta dipangku

"Jadi maksud bu guru melarang teman kakak tertawa terbahak-bahak salah satunya adalah agar kepedulian kakak terhadap sesama termasuk kepada teman sekolah tetap terjaga," jawabku

"Tapi aku boleh tertawa kan yah?" tanyanya lagi

"Tentu saja kakak anisah tetapi tertawa sewajarnya saja yah jangan sampai terpingkal-pingkal hingga lupa kanan kiri," jawabku sambil mengusap rambutnya.

Nabi Isa AS memberikan nasihat kepada sahabatnya : "Hai garam bumi janganlah kalian berbuat kerusakan sebab segala kerusakan dapat diobati dengan garam tetapi jika garam itu sendiri yang rusak maka diobatipun tidak bisa (yang dimaksud garam bumi adalah para ulama yang aktif mengajarkan ilmu). Hai para sahabatku yang setia janganlah memungut bayaran anak didik kecuali sebagaimana kesadaranmu terhadap aku, ketahuilah pada dirimu terbukti adanya dua KEJAHILAN yang mencolok yaitu :

1. Tertawa terbahak-bahak

2. Tidur nyenyak lupa bangun malam."

8 bahaya yang mengancam apabila sering tertawa hingga terbahak-bahak sebagaimana yang diungkap Abu Laits As Samarqandi dalam kitab Tanbihul Ghafilin

1. Para ulama dan ahli pikir mencela kamu

2. Orang jahil berani kepadamu

3. Jika kau jahil, pasti meningkat kedunguanmu dan jika kau pandai pasti merosot (derajat) ilmu padamu

4. Terlena akan dosa-dosa terdahulu

5. Dan berani berbuat dosa (maksiat) untuk jangka panjang karena dengan tertawa hati menjadi keras (mati)

6. Lengah terhadap mati dan kehidupan akhirat

7. Kalian bertambah berat tanggungan dosanya akibat orang-orang yang tertawa karena kalian

8. Tertawa terbahak-bahak penyebab hujan tangis diakhirat.

Dari Abu Hurairah ra bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : "jadilah orang yang wira'i pasti engkau menjadi ahli ibadat yang terbaik dan ber-qana'ah lah pasti engkau pandai bersyukur dan senangilah buat orang lain seperti engkau menyenangi buat dirimu sendiri pasti engkau benar-benar mukmin (sempurna) dan penuhilah hak tetangga (berbuat baik terhadap mereka) pasti engkau menjadi muslim (sebenarnya) dan sedikitlah tertawa karena banyak tertawa hati menjadi mati (keras).

Ada 4 perkara yang mampu menghapus tertawa dan kesenangan orang beriman yaitu :

1. Ingat kehidupan akhirat

2. Sibuk bekerja (memenuhi nafkah) untuk diri dan keluarga

3. Tidak tenang pikiran akibat dosa yang pernah diperbuat

4. Datangnya bala/ musibah (pesan Yahya Muadz Razy).

Semoga bermanfaat untuk rekan Kompasioner.

Salam kompasiana,

Wefi

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun