Kolom turning poin di FIFA Weekly Magazine mengangkat tema spesial tentang pelaku dunia sepakbola yang menemukan kembali titik kebangkitan dari perjalanan hidupnya yang mempengaruhi karir profesional mereka. Satu nama yang sempat diangkat di Turning point FIFA Weekly Magazine adalah gelandang asal Jerman yang memiliki darah Turki, Sulaymane Qoc yang bermain di klub SC Padaneborn 07 yang ternyata adalah mantan Narapidana karena kasus pencurian sebelum bermain diklub peringkat ke-16 Bundesliga tersebut.
Berikut beberapa kutipan wawancara Suleyman Koc dalam Turning Point
“Saat masih kanak-kanak saya memimpikan bisa bermain diajang Bundesliga. Sebenarnya saya punya karena saya bisa bergabung di Babelsberg 03 saat usia 20 tahun. Namun saya tidak percaya diri dan sulit menolak ajakan teman. Lingkungan tempat saya tinggal Berlin Moabit merupakan wilayah yang angka kriminalitasnya tinggi”
“Saya kemudian bergabung dengan geng perampok spesialis kasino, Machetenbande dengan peran utama membawa mobil untuk kabur usai teman-teman beraksi. Hingga akhirnya saya tertangkap pada April 2011 dan divonis tiga tahun sembilan bulan mendekam dipenjara.”
“Saya ditempatkan disel tertutup berukuran tujuh meter persegi selama hampir setahun dan hanya dua minggu sekali kami diperbolehkan datang ke ruang keluarga tapi itupun kerap ditiadakan. Sungguh mengerikan tidak dapat beraktivitas apa-apa dan saya pun dipindahkan ke sel terbuka karena berkelakukan baik namun bobot saya mencapai 106 kg”
“Perhatian yang lebih dari petinggi Babelsberg 03 menjadikan saya orang yang beruntung dimana Dietmar Demuth mengatakan akan selalu mengandalkan saya termasuk juga presiden klub, Almedin Cuva yang tetap mencantumkan nama saya di Babelsberg 03.”
“Hanya satu pikiran dibenak saya bahwa saya harus berlatih ekstra keras dan menjadi pemain profesional. Kini saya sepenuhnya meyakini sepakbola telah menyelamatkan hidup saya. Laga kontra Chemnitz menjadi laga comeback saya dilapangan hijau, walau kalah 0-1 tetapi itu menjadi kemenangan besar dalam hidup saya,”
“Pada 1 januari 2014, masa hukuman saya habis dan Paderborn merekrut saya. Sangat berarti karena bisa menjauhkan saya dari masa lalu. Di Paderborn, saya sangat fokus dengan permainan dan melupakan masa lalu.”
Fakta bahwa Suleyman Koc telah menghabiskan waktu di penjara tidak membuat pihak klub Paderborn SC khawatir dan gagal mengontraknya, Presiden Paderborn SC Wilfried Finke dengan tegas memberikan kesempatan kedua kepada Suleyman Koc.
“Saya sudah tahu pemain secara pribadi. Semua orang layak diberikan kesempatan kedua dalam hidup!” tegas Wilfried Finke saat perkenalan Suleyman Koc kepada media setempat.
Delapan bulan kemudian, Süleyman Koc berada di lapangan selama pertandingan divisi Bundesliga pertama, di mana ia membedakan dirinya sebagai salah satu pemain top hari itu. Kesempatan kedua tidak datang sekitar untuk semua orang, tapi beberapa pemain di Paderborn SC telah menerima kesempatan untuk memperlihatkan kualitas mereka di Bundesliga termasuk juga Suleyman Koc yang sejauh ini telah mencetak tiga gol untuk klub dari utara-Rhine Westphalia tersebut.
Catatan Paderborn SC 07 di Bundesliga musim ini setelah promosi setelah menempati posisi runner up Bundeliga 2 musim 2013/2014 memang jauh dari mentereng, mereka pun mengalami kekalahan terbesar 0-6 dikandang mereka,Benteler Arena kala menghadapi Bayern Muenchen. Hingga pekan ke-29, Paderborn SC 07 masih menempati peringkat ke-16 klasemen Bundesliga berselisih 1 poin dengan peringkat dibawahnya VBF Stuggartd dan Hamburg SV. Kini Suleyman Koc dkk harus berjuang keras disisa laga agar tetap bisa bertahan dan kembali bermain di Bundesliga musim depan.
Sebagai penutup, ungkapan Suleyman Koc dalam kolom penutup Turning Point sepertinya pantas yakni “Saya selalu ingin berbagi dengan remaja bahwa Kekerasan bukanlah langkah yang benar”
Sumber rujukan lain :
http://bundesligafanatic.com/suleyman-koc-second-chance-paderborn/
Salam Sepakbola,
Wefi