Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe Artikel Utama

Mengenang Kurt Cobain

5 April 2015   17:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:30 417 0
"With the lights out, it's less dangerous. Here we are now; entertain us. I feel stupid and contagious.

Here we are now; entertain us

A mulatto, an albino, a mosquito, my libido Yeah, hey

I'm worse at what I do best

And for this gift I feel blessed

Our little group has always been

And always will until the end

Hello, hello, hello, how low

Hello, hello, hello, how low

Hello, hello, hello, how low

Hello, hello, hello"

Sebagian rekan kompasioner tentu kenal dengan lirik lagu diatas, yah itu adalah lirik lagu Nirvana yang berjudul 'Smells like ten spirit' yang begitu menghentak di era 1990-an. Lagu yang menjadi hits kala itu dan memunculkan warna baru dunia musik internasional yang dibawa Kurt Cobain and friends, yakni musik grunge.

Penulis yang kala itu masih SMP semakin bertambah kesukaan grup musiknya setelah sebelumnya senang dengan Iron Maiden, Beatles, Metallica, Scorpion menjadi penyuka Nirvana. Menjadi penjual koran di kantor pos fatmawati disaat pagi memudahkan penulis mencari tahu tentang grup musik Nirvana tersebut.

Kebetulan waktu itu ada majalah HAI yang diterbitkan Kompas Gramedia memudahkan penulis untuk mengetahui perkembangan musik yang sedang menjadi hits. Perkembangan Nirvana pun selalu tak lepas dari penulis termasuk kisah tragis sang vokalis, Kurt Cobain yang memilih mengakhiri hidupnya dengan meninggalkan isterinya, Curtney Love dan anaknya, Frances.

5 April 1994 atau 21 tahun lalu, dunia musik internasional dikejutkan dengan kematian Kurt Cobain yang ditemukan tewas dirumahnya. Vokalis Nirvana berusia 27 tahun itu meninggal saat karirnya sedang dipuncak bersama grup bandnya, dan pada saat itu Kurt Cobain sedang menghadapi proses perceraian dengan sang isteri.

Kematiannya memang tragis yakni mencoba bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri. Walau kematiannya sendiri tetap menyimpan misteri salah satunya kematian Kurt Cobain adalah rekayasa karena tidak ada sidik jarinya dipistol yang digunakan. Namun sebelumnya Kurt Cobain juga pernah berusaha bunuh diri yakni dengan menenggak drugs melebihi dosis.

Yang menarik adalah surat terakhir Kurt Cobain sebelum meninggal yang menggambarkan kondisi dan kegundahan dirinya, dan berikut surat Kurt Cobain dalam terjemahan bahasa Indonesia yang dirujuk dari buku Dibalik Tirai Kematian :

"Selama beberapa tahun ini, aku sudah tidak bisa merasakan lagi kegembiraan dalam mendengar, meresapi dan juga menciptakan musik.

Aku merasa bersalah akan hal ini contohnya, ketika kami (Nirvana) ada dibawah panggung dan lampu-lampu panggung nenyala serta orang-orang berdesakan menunggu kami sambil berteriak histeris.

Itu tidak mempengaruhiku seperti halnya Freddie Mercury yang notabene sangat menyukai dan menikmati kekaguman penonton dibawah panggung. Semua itu merupakan sesuatu yang sangat aku kagumi sekaligus membuatku iri.

Faktanya adalah aku tidak bisa membohongimu, kalian semua, atau aku sendiri. Kejahatan terburuk yang pernah aku lakukan adalah berpura-pura kepada semua orang bahwa aku orang yang sangat bahagia 100 persen. Jelas, ini tidak adil bagi kalian dan juga bagiku.

Kadang aku merasa perlu adanya dorongan jam waktu sebelum aku naik ke atas panggung. Aku sudah mencoba sekuat tenaga untuk menghargainya dan aku benar-benar menghargai hal itu. Tuhan mempercayaiku dan aku juga.

Tapi, itu tidak cukup. Aku menghargai kenyataan bahwa aku dan kami (Nirvana) telah mempengaruhi dan menghibur bagitu banyak orang.

Aku pasti salah satu tipe orang narsistis yang hanya menghargai sekeliling ketika aku sendirian.

Aku terlalu sensitif, aku perlu sedikit mati rasa untuk menghadirkan kembali keantusiasanku semasa kecil dulu.

Dalam beberapa tur terakhir ini, aku telah belajar banyak menghargai orang-orang yang aku kenal secara dekat dan penggemar musik kami.

Tapi, aku tetap tidak bisa menghilangkan rasa frustasi, perasaaan bersalah, dan empatiku kepada semua orang. Ada kebaikan diantara kita semua, aku benar-benar mencintai umat manusia secara keseluruhan, sangat mencintai sampai itu membuatku sudah.

Awalnya, kehidupanku sangat baik dan aku bersyukur. Namun, sejak berumur 7 tahun, aku mulai membenci umat manusia secara keseluruhan karena begitu mudahnya orang berteman dan merasakan empati dan karena aku sangat menyayangi dan merasa peduli kepada semua orang.

Terima kasih dari lubuk hatiku yang terbakar dan menyakitkan ini atas perhatian dan surat-surat yang aku terima selama setahun ini. Aku pasti orang yang sensitif dan tidak mempunyai harapan lagi. Jadi ingatlah LEBIH BAIK PADAM DARIPADA PUDAR.

Peace, Love, Emphaty

Kurt Cobain.

Frances dan Courtney, aku akan selalu disisimu. Courtney, tetaplah berjalan demi Frances untuk hidupnya nanti yang akan menjadi sangat bahagia tanpa diriku. I love you...  I love you...!"

Kematian Kurt Cobain memang menggemparkan dunia musik internasional dan biarlah itu menjadi pilihan pribadi sang vokalis Nirvana tersebut. Berbagai karya yang ditorehkan Kurt Cobain bersama grup band Nirvana akan selalu menjadi alunan musik yang akan mengisi hari-hari penggemar Nirvana maupun penikmat musik grunge.

Berikut 10 lagu terbaik Nirvana versi penulis :

1. Smells Like Teen Spirit - album : Nevermind' (1991)

2. All Apologies - album : In Utero (1993)

3. In Bloom - album : Nevermind (2001)

4. About a Girl - album : Bleach (1989)

5. Come As You Are - album : Nevermind (1991)

6. Schooll - album : Bleach (1989)

7. Heart-Shaped Box - album : In Utero (1993)

8. Sliver - album : Incesticide (1992)

9. Lithium - album : Nevermind (1991)

10. You Know You're Right - album : Nirvana (2002).

#MengenangKurtCobain

Salam kompasiana,

Wefi

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun