Itulah komentar yang dirilis oleh Adil Kizil yang merupakan Direktur Sport Dalkurd FF paska musibah kecelakaan pesawat Germanwings 4U 9525 rute Barcelona - Dusseldorf yang jatuh di pegunungan Alpen dan menewaskan 150 penumpangnya (24/3). Dimana seharusnya skuat Dalkurd FF yang merupakan klub Divisi III Swedia ada dalam pesawat yang akan membawa mereka pulang usai sepekan berada di Barcelona.
Dalkurd FF memang sedang melakukan latihan di Barcelona dijeda kompetisi yang mereka ikuti, sebagai persiapan jelang pulang ke Stockholm, maka pihak klub menyiapkan booking tiket 29 pemain yang terdiri dari pemain, pelatih dan staff ke maskapai penerbangan Germanwings. Tapi karena waktu penerbangannya masih lama dan saat bersamaan ada tiga pesawat Lufhtansa yang akan terbang secara bersamaan sehingga urung terbang dengan Germanwings, walau mereka harus terbagi dalam tiga pesawat Lufhtansa.
Tim Dalkurd FF, yang bermain di Borlange di wilayah Dalarna tengah Swedia dan didirikan 11 tahun yang lalu oleh imigran Kurdi ke Swedia. Ini telah mengalami naik memusingkan meskipun sistem Swedia dari 10 divisi, mencapai promosi tujuh kali. Klub ini mempertahankan identitas Kurdi yang kuat dan memiliki profil tinggi di antara Kurdi di seluruh dunia.
"Karena Kurdi tidak memiliki negara mereka sendiri, itu seperti tim nasional Kurdi. Dalam Dalkurd kita melihat melampaui asal-usul masyarakat dan warna kulit. Bersama-sama, kita tidak imigran atau Swedia. Kami adalah orang-orang dengan keinginan untuk mendapatkan perhatian dan pengaruh, di lapangan sepak bola dan di masyarakat," terang perwakilan klub tersebut.
"Kami mengirimkan belasungkawa kami yang terdalam kepada semua korban dari tragedi mengerikan saat ini di Perancis. Semoga Anda beristirahat dalam damai,” ungkap klub via tweeter.
Selalu ada cerita yang mengiringi dari sebuah musibah yang terjadi dibelahan dunia manapun, termasuk musibah kecelakaan pesawat Germanwings di pegunungan Alpen, Perancis. Dibalik kabar duka yang menimpa keluarga penumpang dan kru pesawat, ada juga cerita penuh rasa syukur terhadap Tuhan YME atas karunia-Nya yakni selamat dari musibah sebagaimana yang dialami skuat dari Dalkurd klub FF.
"Ini adalah tragedi bagi banyak orang, dan kami paling beruntung dalam semua ini," ungkap Pelatih Dalkurd FF, Andreas Brannstrom.
"Hal-hal yang Anda anggap remeh, orang lain berdoa untuk. Bersyukurlah. " ungkap Kiper Dalkurd, Frank Petersen.
Sumber rujukan :
http://www.theguardian.com/world/2015/mar/25/swedish-football-team-avoids-fatal-flight-4u9525-after-last-minute-change-of-plan
Salam Sepakbola,
Wefi
