“Saya tidak mau bicara skor. Alhamdulillah, kami belajar banyak disini (dari Tur Eropa) dan ini bisa jadi pelajaran di Indonesia nanti,” ujar coach Indra Sjafrie.
Pelajaran berharga jelas diraih dalam Tur Spanyol Timnas U-19 kali ini, ujian kuartet pertahanan yang dikoordinir Hansamu Yama kala menghadapi berondongan serangan para pemain Barcelona B dan Real Madrid Castilla tentunya membuat mereka memiliki pengalaman bagaimana mengantisipasi pola serangan balik cepat yang dibarengi dengan umpan matang satu dua sentuhan.
Lini tengah yang dikomandoi sang kapten, Evan Dimas jelas dituntut untuk lebih mobil dalam melakukan variasia serangan sehingga memiliki banyak opsi manakala berbagai serangan timnas dimentahkan oleh tim lawan serta gampang kehilangan bola. Sehingga supply ke lini depan lebih bervariasi yang tentunya dibarengi dengan kemampuan finishing dari para striker Timnas U-19 dalam memanfaatkan peluang yang ada.
Coach Indra Sjafrie tentunya sudah mendapatkan hal-hal positif yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan permainan punggawa ‘Garuda Jaya’. Dan yang terpenting adalah dengan empat laga dalam Tur Spanyol, Indra Sjafrie memiliki gambaran untuk memilih 23 nama pemain dari 26 pemain yang masih tersisa untuk dibawanya ke Myanmar.
“Yang pasti, kami sudah tahu 26 pemain dan tiga pemain yang akan dieliminasi. Tanggal 30 September, kami akan kumpul lagi dengan 23 pemain terbaik,” ungkap coach Indra Sjafrie.
Good luck Coach Indra Sjafrie ! Semoga 23 pemain Timnas U-19 terbaik terpilih dapat menjadi satu kekuatan yang akan mengejutkan di Piala Asia U-19 Myanmar!
#SemangatJuara1961
Salam sepakbola nasional,
Wefi