Laga perdana memang menentukan, dengan format setengah kompetisi maka kekalahan bisa mempersulit perjalanan Timnas U-19 di Piala Asia U-19. Sekedar untuk flashback kembali perjalanan Timnas Indonesia Yunior maupun Timnas U-19 kala melakoni laga perdana di Piala Asia Yunior / U-19 (karena memang sebelum Piala Asia U-19 dikenal dengan Piala Asia Yunior).
2004 : Indonesia vs Cina 0-1
1994 : Indonesia vs Suriah 0-4
1990 : Indonesia vs Qatar 1-2
1986 : Indonesia vs Qatar 0-3
1978 : Indonesia vs Irak 4-0
1976 : Indonesia vs Cina 1-1
1975 : Indonesia vs Iran 0-2
1971 : Indonesia vs Kuwait 0-1
1969 : Indonesia vs Srilanka 2-2
1967 : Indonesia vs Hongkong 4-2
1962 : Indonesia vs Singapura 4-1
1961 : Indonesia vs Vietnam 2-0
1960 : Indonesia vs Singapura 9-3
Melihat perjalanan Timnas Indonesia Yunior / U-19 di partai perdana Piala Asia U-19 / Yunior terlihat Timnas memiliki rekor 12 pertandingan dengan 6 kali kemenangan, 2 kali imbang dan 4 kali kalah. Artinya 50 persen Timnas berhasil menang dilaga perdana Piala Asia U-19, hanya perlu dicatat di lima edisi terakhir justru Timnas U-19 / yunior justru selalu kalah.
Terakhir saat Piala Asia Yunior 2004 di Malaysia, Boaz Solossa dkk yang bergabung di grup B bersama Qatar, Cina dan Iran. Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Qatar 0-1 dilaga perdana Piala Asia Yunior di Malaysia dan diakhir kualifikasi grup Timnas Indonesia Yunior harus puas berada di juru kunci dengan tanpa pernah menang dan memasukkan 3 gol serta kemasukan 12 gol.
Semoga Timnas U-19 asuhan coach Indra Sjafrie mampu memperbaiki catatan hasil laga perdana Timnas di Piala Asia U-19 yang tidak pernah menang di lima edisi terakhir. Uzbekistan dengan pemain jebolan PD U-17 di UEA tentunya merupakan lawan kuat dengan permainan speed & powernya, tetapi masih ada harapan untuk bisa meraih hasil maksimal dilaga perdana grup B (10/10) besok.
Salam sepakbola nasional,
Wefi