Dulu waktu SD alias Sekolah Dasar , penulis belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dan mengetahui waktu untuk tiap musim di Indonesia. Bicara musim kemarau maka semua akan menjawab bulan April hingga Oktober, sedangkan bila bicara musim penghujan maka semuanya akan sepakat bulan Oktober hingga bulan April.
Kekinia memang sering terjadi pergeseran waktu hanya tidak terlalu melenceng jauh dengan apa yang telah dipelajari waktu SD 29 tahun yang lalu. Terjadinya pergeseran bisa jadi karena memang telah banyaknya polusi yang disebabkan oleh perkembangan yang diciptakan oleh manusia yang semakin maju dalam hal teknologi dan kian berkurangnya area hijau yang ada diseluruh dunia karena faktor pembangunan.
Back to topic, tentang sebuah catatan ringan kenapa Oktober itu identik dengan awal musim hujan ? Penulis hanya ingin menjawab dari sisi kepanjangan dari arti bulan Oktober dan seterusnya yang memang berkaitan dengan musim hujan, check it out :
OKTOBER : KETO SUMBER (sudah mulai kelihatan ada sumber hujan)
NOVEMBER : ONO SUMBER (sumber hujan sudah semakin banyak)
DESEMBER : DERAS-DERASNYA SUMBER
JANUARI : HUJAN BERHARI – HARI
FEBRUARI : PENGEN LIBUR BERHARI – HARI (maklum habis ada yang kebanjiran rumahnya)
MARET : MULAI SERET sumber Hujannya.
Jangan diambil serius, karena ini hanya catatan ringan penulis saja menyambut datang musim penghujan yang akan membuat kita semua waspada. Yang penting jangan lupa berdoa kepada Allah SWT agar hujan yang turun memberikan kebaikan untuk kita.
“Ya Allah Ya Rabb, Jadikanlah (Hujan Ini) hujan yang lebat lagi menyenangkan”
Salam Kompasiana,
Wefi