Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga Pilihan

Jika Tidak Mau Malu Lagi, Hati-hati dengan Aksi Khampheng, Timnas!

28 November 2014   13:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:38 148 3
Di Piala AFF 2012 Malaysia, Timnas yang dilatih coach Nil Maizar ditahan imbang 2-2 oleh Laos dilaga perdana grup A. Dan gol pembuka bagi Laos dicetak oleh Khampheng Sayavutthi untuk membawa tim nya unggul sementara 1-0 atas Indonesia. Sedang di Piala AFF 2010, Laos justru tak berdaya dan kalah telak 0-6 dari Indonesia lewat sumbangan gol Firman Utina (2) dan M Ridwan yang kini jadi punggawa Timnas 2014.

Ada satu nama yang menyita perhatian yakni Khampheng Sayavutthi. Pemain ini berposisi sebagai striker di Timnas Laos dan klubnya yang bermain di Liga Thailand Divisi dua, Ang Thong sejak 2013 setelah ditransfer dari klub sebelumnya Khonkaen yang bermain di Thai Premier League (2011). Hanya memang kiprahnya di klub Ang Thong tidak sebaik saat bermain dengan Khonkaen dua musim sebelumnya, walau begitu Khampheng tetap mampu memberikan kontribusi bagi Timnas Laos.

Gol pertamanya dan juga satu-satunya yang tercipta kegawang Filipina dilaga perdana Piala AFF 2014 saat Laos kalah 1-4 lewat tendangan bebas menjadi gol terbaik sejauh ini. Sayang dilaga kedua Laos kembali takluk ketika kalah 0-3 dari Vietnam, tetapi sosok Khampheng tetap layak dikedepankan untuk diwaspadai barisan pertahanah Timnas Indonesia dan satu lagi kelebihan Khampheng bisa menciptakan gol indah.

Salah satu gol nya dengan gaya bicycle kick saat Laos melakoni laga perdana Piala AFC Challenge 2014 kontra Turkmenistan membuktikan pemain 28 tahun memiliki kualitas untuk menjadi striker yang berbahaya. Hal itu pun kembali ditunjukkannya saat membawa Laos lolos ke putaran final piala AFF 2014 dengan menjadi runner up dibawah Myanmar dan tergabung bersama Indonesia, Filipina dan tuan rumah Vietnam di grup B.

Atas prestasinya tersebut, AFC pun memberitakan dirinya dalam majalah empat bulanan yang dikeluarkanoleh AFC yakni AFC QUARTERLY Edisi ke-8 di halaman 52-53 dengan judul INTERVIEW : KHAMPHENG SAYAVUTTHI – “DOING IT IN STYLE” sedang gol bicycle kicknya pun masuk dalam laman 101greatgoals.com

“Laga pertama saya bersama Timnas saat Sea Games 2007. Saya sangat terkejut dan bangga dipilih dalam Timnas. Piala AFF Suzuki 2012 menjadi pengalaman terbaik untuk saya dan saya juga dimainkan dilaga terakhir kualifikasi Piala Dunia kontra Cina,” ungkap Khampheng kepada AFC Quarterly.

“Cina memiliki pemain-pemain profesional dan dengan kualitas yang tinggi sehingga ada gap antara kami dan mereka,” lanjutnya.

Salah satu kenangan lainnya adalah saat Sea Games 2009 di Laos, dimana Laos mampu menjadu juara grup dengan menyingkirkan Singapura, Myanmar dan juga Indonesia yang waktu itu dilatih pria Uruguay. Sayang perjuangan Khampheng dkk harus terhenti disemifinal ditangan Malaysia dan gagal meraih medali perunggu usai kalah dari Singapura.

“Saya ingat pertandingan di Sea Games ketika Laos menjadi tuan rumah Sea Games. Kami bermain melawan Myanmar dan gol saya menjadi penyeimbang dalam laga tetapi kami gagal meraih medali,” terang Khampheng.

Kini Khampheng Sayavutthi yang memiliki nomor punggung 25 dengan nama punggung “CHANG” menjadi andalan pelatih kepala Laos asal Inggris, David Booth untuk memimpin rekan-rekannya meraih prestasi di Vietnam. Maklum sebagai kapten, Khampheng menjadi pemain paling tua diantara rekan-rekannya dengan usia 28 tahun sehingga wajar beban dan tanggung jawab dibebankan kepada striker yang sudah mencetak delapan gol untuk Timnas Laos tersebut.

Awas Pertahanan Timnas Indonesia, jangan abaikan kejutan yang bisa dimunculkan oleh si-Khampheng saat Timnas berhadapan dengan Laos dilaga terakhir grup B. Laga yang bisa dijadikan kebangkitan performa Firman Utina dkk untuk meraih kemenangan perdana dengan skor besar untuk membuka peluang lolos ke semifinal Piala AFF walau terbilang kecil.

Salam sepakbola,
Wefi

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun