Rasyito Amsa selaku pelatih tim sepakbola Indonesia berharap anak asuhnya mampu menjaga sikap dan mental, serta menjalankan semua instruksi yang diberikan agar tidak mengalami kerugian seperti laga kontra Myanmar dimana pemain harus menerima akumulasi kartu seperti striker Muhammad yang tidak bisa main saat melawan Malaysia di semifinal.
Sedang pelatih Thailand, Krit Singprecha telah meniapkan strategi jitu untuk mempertahankan medali emas yang diraih di POM ASEAN sebelumnya.
"Target kami mempertahankan emas di Palembang, dan saya yakin tim kami tahu itu," ujarnya.
Dalam laga final melawan Thailand, Muhammad dkk mendapat dukungan dari kelompok suporter pendukung Sriwijaya FC yakni Singamania yang mengirimkan suporternya untuk memberikan dukungan langsung kepada Tim Sepakbola Indonesia malam ini.
Tapi apa daya sebagaimana yang diberitakan Tim sepakbola Indonesia gagal mengalahkan sang juara bertahan, di final anak asuh Rasyito Amsa harus mengakui keunggulan Thailand dengan skor meyakinkan 1-3. Bahkan Muhammad dkk harus tertinggal 0-3 terlebih setelah Anan Buasang (6’ dan 62) dan Yuttana Ruangsuksut (25’) mencetak gol untuk Thailand.
Indonesia hanya mampu membalas lewat gol yang dicetak Dede Sulaiman (69’) untuk memperkecil ketertinggaln menjadi 1-3 yang bertahan hingga pertandingan berakhir. Tim Sepakbola Indonesia pun akhirnya gagal mewujudkan emas untuk cabor sepakbola di POM ASEAN 2014 dan bagi Thailand kemenangan ini sekaligus membawa mereka mempertahankan emas yang diraih dua tahun sebelumnya.
Meski kalah dari Thailand, penulis tetap respek dengan perjuangan Muhammad dkk yang luar biasa hingga mampu tampil dibabak final.
Salam Sepakbola Nasional,
Wefi