Terima kasih kepada teman-teman yang sudah mengirimkan pesan-pesan hangat menanyakan kapan saya menulis lagi. Sebenernya saya pun sudah kangen tingkat dewa ingin segera kembali haha hihi curhat ini-itu yang gak penting di Kompasiana. Apa daya awal tahun jari telunjuk kiri yang sebelum ke dokter, saya kira hanya kecetit/keseleo ternyata patah tulangnya ketika tak sengaja terdorong oleh anak saya. Kayaknya seumur-umur baru kali ini saya merasakan gimana sakitnya kalau tulang patah. Sakitnya masya Alloh sangat teramat nikmat sekali *gigit bantal*. Malamnya gak bisa tidur, resah gelisah bolak-balik badan sambil meringis ngerasain cenat-cenut jari telunjuk pingin buru-buru pagi biar bisa segera ke rumah sakit.
KEMBALI KE ARTIKEL