Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Hipokrit

25 Maret 2010   03:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:12 627 0


“Karena Tiwi selalu bisa menyimpan rasa kecewa, kesal, dan sedih Tiwi dibalik senyum Tiwi, mungkin orang berpikir kalauTiwi senang terus… tapi sebenarny, Gk…”

-hypocrite-grlz-

Inilah sebuah jawaban dari seseorang wanita ketika saya bertanya tentang makna hypocrite yang dia tulis dalam sebuah akun situs jejaring sosial miliknya . Jawaban yang sederhana, mungkin sesederhana orangnya. Tapi, apakah semua orang bisa berfikir sesederhana dia atau juga sesederhana cara berpikir berjuta-juta wanita lainnya?

Impossible!!! Saya berani memberi jawaban seperti ini bukanlah sebuah apresiasi tak berdasar atas ketidak setujuan saya terhadap terminologi dia dalam memahami kata hipokrit. Tetapi, ini adalah sebuah jawaban berdasarkan pada rumusan dan teminologi hipokrit yang saya dapatkan dalam kamus dan sumber lainnya.

Bagaimana dengan wanita yang menampilkan sosok berbeda ketika tampil dihadapan orang lain dengan apa yang sedang mereka rasakan? Diantara sifat-sifat wanita adalah, mereka mempunyai kekuatan yang mempesona, mereka dapat mengatasi beban bahkan melebihi laki-laki, wanita mampu menyimpan kebahagian dan pendapatnya sendiri, wanita mampu tersenyum bahkan saat hati mereka menjerit, wanita mampu bernyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan, mereka mampu berkorban demi orang yang dicintainya, mampu berdiri melawan ketidakadilan, mereka selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup, mereka gembira dan bersorak saat melihat kawannya tertawa. Semua itu bukanlah sebuah kepalsuaan dan kepura-puraan. Tapi, itulah keistimewaan yang mereka miliki dan tidak dimiliki oleh makluk laki-laki manapun.

Wanita yang mempunyai karakter seperti ini bukan Hypocrite, Tapi istimewa… Namun, mereka juga termasuk kategori hipokrit ketika mereka mempunyai sifat dan ciri seperti,,,

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun