Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

POLRI Sengaja Dikorbankan Oleh Jokowi...

24 Januari 2015   01:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:29 439 0
Orang yang satu ini, Kabareskrim Budi Waseso yang merupakan tangan kanan Komjen Budi Gunawan, merupakan anggota polri yang tidak terima komjen Budi Gunawan ditangkap oleh KPK. Ketika ketua KPK Abraham samad menyatakan status tersangka korupsi kepada BG, sontak saja Irjen Budi Waseso mengeluarkan statemen klo ADA PENGHIANAT DITUBUH POLRI. Pernyataan yang menuduh institusi sendiri melakukan permainan politik, menunjukkan bentuk pencemaran nama baik, bukan kepada satu atau dua orang anggota polri, melainkan seluruh anggota polri, karena dengan pernyataan tersebut, maka mengarahkan klo selama ini Polri memainkan kekuatannya ikut dalam perpolitikan. Padahal sejak masa Jenderal Sutarman yang memimpin Polri, Polri telah menunjukkan kenetralannya dalam pemerintahan.

Tidak lama berselang dari pernyataan bahwa ada penghianat ditubuh polri yang dilontarkan irjen Budi Waseso, Jokowi melalui Plt Wakapolri Badrodin Haiti, mengganti Kabareskrim dengan diangkatnya Irjen Budi Waseso menjadi Kabareskrim yang baru.

Dan . . . . .Permainan Politik Pun Dimulai.

Komjen Budi Gunawan yang telah ditetapkan oleh KPK, sengaja mem PRAPERADILANKAN KPK, dengan membuat tuntutan kepada pengadilan Jakarta Selatan. Semua ini bukan diprioritaskan untuk memenangkan kasus tersebut, melainkan untuk membuat agar Kabareskrim Budi Waseso bisa “MENGOBOK OBOK” penyidik KPK dengan dalih kasus praperadilan tersebut. Itulah yang menunjukkan klo Irjen Budi Waseso secara tidak langsung menyatakan penghianatan ditubuh polri adalah penyidik KPK, padahal jelas klo Penyidik KPK adalah anggota POLRI yang ingin agar POLRI bebas dari mafia Korupsi. Jadi sebenarnya bukan penyidik KPK yang merupakan penghianat Polri, melainkan KABARESKRIM BUDI WASESO ITULAH PENGHIANAT POLRI YANG SEBENARNYA, karena ingin menghabisi anggota polri yang mau membersihkan Polri dari mafia korup.

Kasus yang dilaporkan oleh Hasto Kristianto yang merupakan petinggi PDIP atas dilakukannya tindakan tidak etis karena adanya tawar menawar capres jokowi, juga sebenarnya telah disiapkan oleh jokowi dan Kabareskrim Budi Waseso, karena hal itu dapat menjadi acuan dan jalan agar Kabareskrim tersebut masuk menyidiki keorang orang KPK.

Ditambah lagi dengan penangkapannya wakil ketua KPK Bambang Widjayanto, dimana proses penunjukan tersangka dan penangkapan dilakukan bersamaan. Hal itu tentu membuat public BERANG kepada kepolisian karena SENGAJA MENGANIAYA SEORANG PETINGGI INSTITUSI PENEGAK HUKUM, dimana bambang widjayanto LANGSUNG DITANGKAP TANPA ADANYA SURAT PEMBERITAHUAN SEBAGAI TERSANGKA. Bambang widjayanto langsung diboyong kemobil dengan keadaan TERBORGOL, padahal proses penangkapan seperti itu tidak etis dilakukan terhadap petinggi KPK yang selama ini memberantas Korupsi.

TERNYATA TINDAKAN TERSEBUT SENGAJA DILAKUKAN OLEH KABARESKRIM IRJEN BUDI WASESO AGAR BISA MERUSAK CITRA POLRI DIMATA MASYARAKAT, SEHINGGA PUBLIK AKAN MENDUGA TERNYATA BUKAN JOKOWI YANG MENJADI OTAK PENCALONAN TERSANGKA KORUPSI MENJADI KAPOLRI, MELAINKAN POLRI ITU SENDIRILAH YANG MENJADI BIANG MASALAH.

Hal ini tentu saja sangat menguntungkan jokowi, karena dengan Kabareskrim Budi Waseso mau mengorbankan POLRI agar rusak citranya dimasyarakat, tentu saja membuat citra jokowi menjadi baik kembali. Apa lagi jika jokowi mampu menjadi penengah antara KPK dan POLRI di kemudian hari, pastilah akan menambah harum pencitraan jokowi dimata masyarakat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun