Aku tidak tahu kapan hujan akan turun
Meski awan gelap membuatku rabun
Hingga  menusuk ke ubun-ubun
Sepertinya semesta menantimu mohon ampun
Atas derita yang membuatnya tetimbun
Jangan sekali-kali kau diam
Berharap siang berubah malam
Berharap api segera padam
Sudahlah...
Harusnya kau bicara
pada sang dara
Atas apa yang membuatnya merana
Agar amarahmu tak selalu berkelana