Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Identitas yang Kau Tahu Pemiliknya

22 Juni 2024   14:30 Diperbarui: 22 Juni 2024   14:31 112 2
Di sebuah kota kecil yang terletak di lereng gunung, hiduplah seorang pemuda bernama Aldo. Aldo adalah seorang penulis lepas yang tinggal sendirian di sebuah apartemen kecil di pusat kota. Dia dikenal sebagai sosok yang pendiam namun cerdas, sering kali menghabiskan waktunya di kafe atau taman untuk menulis cerita-cerita pendeknya.

Suatu hari, ketika sedang duduk di sudut kafe favoritnya, Aldo menyadari seorang wanita yang sering muncul di sana. Wanita itu tampak selalu membawa buku-buku tebal dan kadang-kadang melihat ke arah Aldo dengan senyuman kecil. Namun, mereka belum pernah berbicara satu sama lain.

"Misteri wanita itu," gumam Aldo dalam hati. Dia merasa tertarik dengan wanita itu, tidak hanya karena kecantikannya tetapi juga karena aura misterius yang selalu menyelimutinya.

Hari demi hari berlalu, Aldo semakin penasaran dengan wanita itu. Dia mulai mencari tahu lebih banyak tentangnya dari barista di kafe dan teman-temannya yang sering berkunjung. Namun, semua yang dia dapatkan hanyalah sedikit informasi yang tidak begitu jelas. Wanita itu diketahui bernama Mia, seorang mahasiswa doktoral di bidang sastra, tetapi dia jarang mengungkapkan banyak hal tentang dirinya.

"Apa yang membuatnya begitu tertutup?" pikir Aldo. Semakin dia mencari tahu, semakin banyak pertanyaan yang muncul dalam benaknya.

Suatu hari, keberanian Aldo mencapai puncaknya. Dia memutuskan untuk mengajak Mia bicara saat mereka berdua sedang duduk di kafe. Aldo menyiapkan diri dengan baik, mencoba membayangkan pembicaraan mereka dan mencari topik yang mungkin menarik perhatian Mia.

Ketika saatnya tiba, Aldo dengan gemetar menghampiri Mia. "Halo, maaf mengganggu. Namaku Aldo," ucapnya pelan.

Mia menoleh ke arah Aldo dengan senyuman lembut. "Halo, Aldo. Senang bertemu denganmu," balas Mia ramah.


Mereka pun mulai berbicara. Awalnya pembicaraan terasa canggung, tetapi lama kelamaan mereka menemukan banyak kesamaan dalam minat sastra dan seni. Aldo merasa semakin nyaman dengan Mia, dan begitu juga sebaliknya.

Setelah beberapa pertemuan di kafe, Aldo dan Mia mulai menghabiskan waktu bersama di luar sana. Mereka berjalan-jalan di taman, berbagi buku-buku favorit, dan berdiskusi panjang tentang kehidupan dan impian mereka.

Namun, semakin dekat mereka, Aldo semakin merasa bahwa ada sesuatu yang Mia sembunyikan. Dia masih belum tahu banyak tentang latar belakang dan kehidupan pribadi Mia. "Kenapa dia begitu tertutup?" pikir Aldo lagi.

Suatu malam, ketika mereka sedang duduk bersama di balkon apartemen Aldo, Mia akhirnya memutuskan untuk membuka diri. Dia bercerita tentang masa lalunya yang penuh dengan kesulitan dan perjuangan, tentang bagaimana dia harus menghadapi berbagai tantangan untuk mencapai kehidupan seperti sekarang.

"Aku ingin menciptakan sesuatu yang berarti," ungkap Mia dengan mata berkaca-kaca. "Aku ingin menulis cerita-cerita yang bisa menginspirasi orang lain, seperti yang selalu kamu lakukan."

Aldo tersenyum. "Aku tidak pernah tahu bahwa kamu punya latar belakang yang begitu kuat. Aku sangat terkesan dengan perjalanan hidupmu, Mia."

Dari situlah, Aldo mulai mengerti mengapa Mia begitu tertutup. Dia menyadari bahwa identitas seseorang tidak selalu terlihat dari permukaan. Ada cerita di balik setiap orang, cerita yang mungkin tidak pernah terungkapkan kecuali jika seseorang berani untuk mendengarkannya dengan hati terbuka.

Sejak malam itu, Aldo dan Mia menjadi semakin dekat. Mereka saling mendukung dalam impian mereka masing-masing, sambil terus mengeksplorasi identitas mereka sendiri dan satu sama lain.

Dengan waktu, Aldo pun menulis cerita pendek berjudul "Identitas Yang Kau Tahu Pemiliknya", sebuah kisah tentang bagaimana dua orang yang tampaknya berbeda dapat menemukan kesamaan dan kekuatan dalam misteri yang melingkupi identitas mereka. Cerita itu tidak hanya menjadi karya terbaik Aldo, tetapi juga menginspirasi banyak pembaca yang merasa terhubung dengan pesan yang disampaikan.

Dan dari situlah, Aldo dan Mia belajar bahwa kadang-kadang, menjelajahi identitas seseorang bukan hanya tentang menemukan siapa mereka sebenarnya, tetapi juga tentang memberi mereka ruang untuk membagikan bagian yang paling dalam dari diri mereka sendiri kepada dunia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun