Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Banyaknya Tuhan Kepentingan di Negeri ini

9 Maret 2011   11:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:56 45 0
Angin musim hujan menghembus pelan, remas batin memilu dalam pongah

embun bening menetes diantara bau tembakau yang mengharum..klise saja




saut menyaut pemanggil toa, batas antara dosa neraka,

jenuh agama menjadi tuhan, berhala baru dalam kehidupan

tuhan diwujudkan dalam agama agama,

aliran aliran, fisik yang mencekik

tanda hitam di jidat prasasti pengakuan diri sebagai batas kesucian dan kemunafikan,

tuhan tak lagi dicari , tuhan kini dilambangkan dan disimbolkan dalam ritual ritual hasil pemikiran

batas jurang semakin dalam,antara kebenaran kebenaran, sebenarnya siapa dirimu,

engkau apakah tuhan,atawa tuhankah engkau?

sifat kemunafikan tercermin dalam perilaku umat yang tak beradab,

dalam kesekian kali sujud yang menyembah imbalan dari tuhan

aku terheran dalam samudera maha Nya tuhan, masih ada manusia yang berlaku seperti wakil tuhan seolah mengetahui bahwa ini benar dan itu salah padahal ujung ujungnya uang

aku heran melihat mereka yang mengaku sadar masih meminta dan meminta tidakkah malu kiranya, diberi nafas sepanjang waktu, namun masih meminta minta pamrih atas ibadah ibadah, puja dan puji

aku bukan tipe manusia penjilat tuhan, apalagi berbuat Asal Tuhan Senang,

Sehingga aku pun tidak menganggap tuhan, hanya sebagai tuhan kepentingan,

karena aku tak pernah meminta surgaNya, akupun tak menolak jika memang harus di neraka Nya,

Ku harap hanya berkumpul dengan-Mu..Tuhan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun