Jika Anda gagal sekali naik bus gara-gara penumpang penuh, maka cobalah naik angkutan umum selanjutnya. Tunggu saja beberapa saat.
Jangan menggerutu ke supir bus kota kenapa banyak menaikkan penumpang. Bukan Anda lebih dulu. Hei, yang ingin cepat sampai ke tujuan dan naik bus kota bukan Anda saja. Penumpang lain juga.
Nah begitulah proses antrian online pengurusan klaim JHT di BPJAMSOSTEK. Yang terdampak PHK krisis ekonomi akibat pandemi wabah virus Covid-19 sangat melonjak jumlahnya.
Makanya antrian online dari peserta yang mengajukan klaim JHT banyak.
Namun BPJAMSOSTEK tidak tinggal diam menyikapi realita lonjakan PHK karena pandemi wabah virus Covid-19. Gerak cepat peningkatan kualitas layanan dilakukan BPJAMSOSTEK.
Harus diakui begitu yang dilakukan BPJAMSOSTEK.
Kapasitas server diperbesar. Supaya pelayanan proses klaim JHT tidak tersendat secara teknologi.
Akses jumlah pendaftar pengajuan klaim JHT melalui sistem online juga makin ditambah. Supaya pekerja terdampak PHK bisa lebih banyak kesempatan mendaftar.
Begitu juga keleluasaaan mengantri online untuk pendaftaran klaim JHT boleh di kantor cabang BPJAMSOSTEK mana pun. Sehingga menghindari penumpukan antrian online di 1 lokasi saja.
Semua telah mudah. Ada perubahan mekanisme Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik) dari awal diluncurkan sebagai bagian dari protokol kesehatan mencegah penularan virus Covid-19.
Sistem pengurusan klaim JHT melalui Lapak Asik telah lebih baik dan dinamis. Semua demi kepentingan peserta juga saat situasi krisis ekonomi akibat pandemi.
Kenyataannya: BPJAMSOSTEK berbenah menambah kualitas kinerja layanan online pengurusan klaim JHT.
Kok masih ada yang menggerutu? Mungkin yang menggerutu belum coba memanfaatkan Lapak Asik, tapi 'termakan' isu dari pembenci BPJAMSOSTEK.
Pembenci yang tak ingin melihat peserta BPJAMSOSTEK mendapatkan kemudahan pelayanan.*