Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Merdeka Belajar dan Menteri Nadiem Wujudkan Guru Sejahtera yang Berkompetensi

13 Desember 2019   09:35 Diperbarui: 13 Desember 2019   09:30 71 0
Gebrakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dengan 4 perubahan skema pendidikan adalah menuju kemerdekaan belajar.

Penghapusan UN tahun 2021; Ujian Berbasis Sekolah; Penyederhanaan RPP; dan Fleksibilitas PPDB Zonasi.

Ini lompatan besar bagi masa depan pendidikan Indonesia.

Jika dipahami dan dicermati, 4 gebrakan merdeka belajar Menteri Nadiem sebetulnya terasa menyasar pertumbuhan kualitas.

Kualitas murid, Guru dan sekolah.

Khususnya Guru. Ketika Menteri Nadiem ingin lahir kualitas pendidikan, maka secara otomatis faktor pemicunya pasti dijamin aman.

Contoh sederhananya begini: saat kita ingin merenovasi rumah agar lebih megah, maka otomatis harus mencari ahli desain interior, pekerja bangunan dan bahan material yang berpengalaman serta bagus

Setelah itu ada semua, maka soal keuangan untuk menggaji mereka semua dengan layak pasti juga disiapkan. Agar kerjanya maksimal.

Nah, ahli desain interior, pekerja bangunan, bahan material, kecukupan modal dan penggajian yang layak itulah 'faktor pemicunya'.

Begitu juga di 4 gebrakan merdeka belajar dari Menteri Nadiem, maka 'faktor pemicu' itu pasti juga telah dipikirkan dan disiapkan.

Tinggal menunggu waktu realisasi saja. Semua bertahap sebab masalah pendidikan sangat banyak.

Menteri Nadiem pasti telah menyusun bagaimana Guru juga punya kompetensi dan sejahtera. Sehingga mampu mengadopsi sasaran Menteri Nadiem.

Agar pembangunan kualitas pendidikan yang diinginkan Menteri Nadiem terlaksana lancar. Sebab 'faktor pemicunya' sesuai antara hak dan target.

Dapat disimpulkan; Menteri Nadiem saat ini ingin "merenovasi rumah" pendidikan. Maksudnya itu disampaikan dulu ke publik.

Setelah maksud Menteri Nadiem itu diketahui, maka tinggal ke depannya mencari Guru yang 'ahli interior' dan 'pekerja cakap".

Untuk mencari serta membentuk Guru begitu, Menteri Nadiem tidak mungkin mengabaikan kesiapan keuangan untuk "renovasi rumah" pendidikan. Dalam hal ini: Guru yang disejahterakan oleh Menteri Nadiem.

Jadi semua saling bertautan jika bisa dipahami maksud gebrakan merdeka belajar Menteri Nadiem.

Sekali lagi: tingga menunggu realisasi saja. Dilakukan dengan bertahap.

Jangan pesimis dengan 4 program merdeka belajar Menteri Nadiem. Ini kiranya baru tahap "mengumumkan renovasi rumah" pendidikan.

Jangan buru-buru mengkritisi yang baru sekadar 'pengumuman'.

Bangunlah optimisme tercapainya kualitas pendidikan.*

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun