Masih ingat ketika Baginda ASA dikunjungi oleh Mahluk dari Planet Mars ? Pada saat itu Mahluk dari Planet Mars mengajak Baginda ASA dan Permaisuri Inge pergi ke Planet Mars untuk melihat proses pembuatan Anak di Planet Mars
Baginda ASA dan Permaisuri Inge setuju, ya hitung-hitung bulan madu, kapan lagi pergi ke Planet Mars, sebab teknologi di bumi belum ada yang sampai, masalah proses pembuatan anak tidak terlalu dipikirkan oleh Baginda, paling begitu-begitu saja tidak jauh berbeda paling perbedaan hanya masalah waktu saja.
Singkat cerita Baginda ASA sudah sampai ke Planet Mars dan segera dibawa ke Laboratorium.
“Nah inilah Laboratorium untuk membuat Anak, kami tinggal mengambil sebuah sel dari kami kemudian diproses dengan komputer super canggih kami, sehingga kualitas terjaga, tidak mungkin nantinya yang menjadi koruptor, pembuat video porno dan perbuatan tercela yang lainnya, sebab sifat jelek sudah di scan dan dibuang, sehingga yang dipertahankan hanyalah sifat baiknya saja” mahluk Mars menerangkan pada Baginda ASA dengan panjang lebar.
“Oh Kloning yah ?”, Baginda ASA mulai mengerti.
“Benar, sejenis kloning tapi ini lebih sempurna, teknologi ini sudah kami kembangkan berjuta-juta tahun yang lalu”, mahluk Mars menjelaskan.
“Di Planet saya juga sudah mulai dikembangkan teknik kloning, misalnya hasil Kloning dari Biri-biri bernama Dolly, bahkan teknik Kloning yang paling maju terjadi kloning sudah maju, sampai ada yang mirip 3 artis”, Baginda ASA tidak mau kalah.
“Jadi, seluruh penduduk di sini hasil Kloning ?, kalau demikian tidak ada kehidupan sex disini”, Baginda ASA bertanya (yang ditanyakan masalah sex melulu nih Baginda)
“Tidak semuanya, Raja dan Ratu bukan merupakan hasil kloning, sebab ternyata hasil kloning mempunyai kelemahan yang sampai kini kami belum bisa mengatasinya, masalah kehidupan sex, memang kami sudah tidak menjalankannya, tapi raja dan ratu masih menjalankannya, mempertahankan budaya dari nenek moyang kami”, jawab Mahluk Mars
“Sekarang sudah malam, silahkan Baginda ASA beristirahat dulu, besok pagi kita lanjutkan lagi penjelasannya”, Mahluk Mars menutup pembicaraan.
“Baiklah, lagi pula saya sudah capek”, kata Baginda ASA, sambil berjalan menuju kamar tidur yang telah dipersiapkan.
Belum sempat mengejapkan matanya, tiba-tiba datanglah ratu memasuki Kamar Baginda ASA, pada saat itu Permaisuri Inge sudah tertidur pulas karena kecapaian sudah melakukan perjalanan jauh ditambah seperti kita ketahui Permaisuri menderita TUMOR (Tukang Molor).Ratu Mars cengengesan kemudian dia mengembangkan tangannya, aneh sekali pada saat itu juga Baginda ASA tidak berdaya sehingga dengan leluasa sang Ratu mencopot seluruh pakaian Baginda ASA, melihat Baginda ASA telanjang bulat, sang Ratu semakin cengengesan. Setalh itu duk..... duk.... duk..... kepala Baginda dipukul beberapa kali, kemudian telinga baginda ditarik-tarik, demikian secara berulang-ulang. Aneh sekali tiba-tiba wajah sang Ratu kelihatan kecewa dan marah akhirnya dia pergi sambil membantingkan pintunya. Baginda ASA melongo kehenanan dengan apa yang dilakukan sang Ratu, tapi tidak terlalu lama sebab sang Baginda tertidur.
Besoknya, seperti yang dijanjikan Baginda ASA di undang lagi ke laboratorium.
“Maaf kalau mahuluk Mars, sudah tidak melakukan kegiatan sexual, tentunya Alat kelamin Mahluk Mars mengecil dong karena Evolusi”, tanya Baginda ASA, sambil takut Mahluk tersebut tersinggung dan Marah.
“Benar sekali, pendapat Baginda memang alat kelamin kami kecil-kecil karena tidak pernah digunakan”, jawab Mahluk Mars sambil memperlihatkan alat kelaminnya, yan ternyata besarnya hanya sebesar lidi dengan panjang 1 cm. Begitu melihat ukuran .... Mahluk Mars, hampir saja Baginda ASA tertawa, untung Baginda bisa menahannya, tapi ternyata Mahluk Mars bisa membaca pikiran Baginda.
“Jangan tertawa dulu Baginda, lihat nih”, kata mahluk Mars, yang kemudian memukul-mukul kepalanya sendiri. Sungguh ajaib ternyata panjangnya bertambah dari 1 menjadi 10 cm, 20 cm sampai 30 cm, tapi ukurannya tetap saja seperti lidi. Kali ini Baginda walaupun keheranan, tidak bisa menahwan tawanya “Hahahhaaa benar-benar seperti lidi!”, Kata Baginda tidak dapat menahan tawanya,
“Sabar dulu Baginda, saya belum selesai”, kata Mahluk Mars, kemudian dia menarik-narik telinganya sendiri, sungguh ajaib semakin sering ditari, ukurannya semakin besar sampai sebesar penabuh beduk.
Barulah baginda tersadar, apa yang dialaminya semalam, kenapa Ratu Mars marah dan Kecewa, sebab semakin dipukul dan dijewer bukan semakin besar malah semakin peot.
“Ternyata Mahluk Mars dan Mahluk Bumi, sama saja gilanya untuk masalah yang satu ini”, Kata Baginda ASA dalam hatinya