Isu penting pada sistem pertanian berkelanjutan berupa emisi gas rumah kaca dan dampaknya terhadap pola iklim bumi dimana sektor pertanian menghasilkan emisi karbon sebesar 45 hingga 50 %. Kaimuddin (2000) menyatakan isu pemanasan global (global warming) dan perubahan iklim menjadi masalah yang krusial diakibatkan karena memicu peningkatan suhu dan bencana iklim dikarenakan terjadinya peningkatan konsentrasi karbon dan gas-gas penyerta di atmosfer. Apriyana (2011) menyatakan bahwa fluktuasi ketersediaan pangan sangat dipengaruhi oleh variasi iklim dan cuaca. Pemanasan global (global warming) dan perubahan iklim (climate change) mempengaruhi 11% lahan pertanian di negara-negara berkembang yang dapat mengurangi produksi bahan pangan dan menurunkan produk domesik bruto (PDB) sampai 16%. Challiner and Wheeler (2008) mengemukakan bahwa perubahan iklim berdampak secara langsung atau tidak langsung pada tingkat perkembangan tanaman dimana konsentrasi karbon menambah laju fotosintesis dan efisiensi penggunaan air pada tanaman C3. Secara tidak langsung memicu perubahan pola durasi curah hujan yang berdampak pada produktivitas pertanian.
KEMBALI KE ARTIKEL