Saya sama sekali tidak bisa menilai siapa yang terbaik dari kategori Best in Fiction. Terus terang saja saya tidak termasuk pembaca setia tulisan-tulisan yang bermuatan seni sastra dan semacamnya. Dari kelima calon kandidat, hanya saya mengenal Sulhan Rumaru dan Thamrin Sonata. Keduanya pernah bertemu langsung saat ajang Kompasianival 2012 dan 2013. Saya megagumi Gaganwati sebagai satu-satunya kompasianer yang bisa lolos di dua kategori. Nah, saya mengamati Best in Opinion akan sangat bersang ketat. Pakde Kartono sangat berpeluang, tapi karena ada Daniel Ht - pilihan nya jadi berimbang.
Pakde Kartono saya kenal tapi belum pernah ketemu langsung. Begitu pula Daniel Ht, ketemu di Kompasianival 2013 tapi tidak sempat ngobrol langsung. Tulisan kedua Kompasianer ini sangat berbobot. Tulisan khas Daniel Ht lebih mirip dengan gaya Ira Oemar, kompasiner terbaik tahun 2013. Tulisan Pakde Kartono lebih mirip perpaduan gaya tulis Muhammad Armand, sang dosen Unhas dan Yusran Darmawan. Daniel Ht sangat mendetail dalam mengulas data dan fakta. Pakde menampilkan tulisan dengan khas membuat semua pembaca terbuai dan geer.
Saya masih penasaran dengan satu hal, kenapa , Maria ....., Wijaya Kusumah, Christie Damayanti, Ira Oemar, Yusran Darmawan tida (ada) diunggulkan sebagai kandidiat tahun ini. Apakah memang harus bertukar jatah hadiah. Lebi disayangkan, sejak selesai Kompasianival 2012 saya sudah sangat berobsesi dengan akan mempersipkan diri di kategori Guru yang paling Ngeblog, tapi sayang sudah tidak berlanjut. Sabar aja deh.
Pattunuang 191014