Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Banyak Duka di Penghujung Tahun 2014, Salah Siapa?

31 Desember 2014   01:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:08 70 2
Miris melihat tayangan berita satu bulan ini, begitu banyak peristiwa memilukan yang terjadi di Tanah Air.
Bencana longsor, banjir di berbagai kota/daerah, kebakaran hebat, dan terakhir pesawat Air Asia QZ 8501 dinyatakan hilang dari radar. Hari ini, pesawat tersebut telah ditemukan dalam kondisi yang membuat hati tersayat. Serpihan-serpihan pesawat mulai terlihat, dan jasad korban mulai di evakuasi satu-persatu.
Kabar ditemukannya pesawat tersebut tentu menjadi berita melegakan sekaligus menyesakan bagi para keluarga korban. Namun semoga, hal ini dapat menjadi titik terang sehingga keluarga korban tidak menerka-menerka lagi kejadian yang sebenarnya seperti apa.
Kalau kita merunut kebelakang, atas semua musibah yang terjadi di Indonesia, tentu tidak ada satupun pihak yang menginginkannya untuk terjadi. Tapi sangat disayangkan apabila masih ada pihak yang menyalahkan pihak lain. Sepertinya "budaya nyinyir" masih lekat terasa.
Namun, haruskah terus seperti itu?
Haruskah terus mencari siapa yang salah dan yang harus disalahkan?
Haruskah selalu ada kalimat nyinyir yang dilontarkan hanya untuk "memuaskan" nafsu amarah semata?
Masih belum bisa menerima dengan siapa Pemimpin kita saat ini?
Hingga status Pimpinan terus-terusan dijadikan bahan "ledekan" di Sosial Media. Masihkah ini tentang itu?
Atau orang-orang mulai semakin picik, hingga tidak lagi berempati dan berbelas kasih, serta lebih memilih untuk berkoar-koar dan nyinyir kesana kemari dibandingkan membantu atau sekedar menyumbang do'a dari kejauhan?
Tulisan ini hanya ungkapan, tidak untuk menyulut perdebatan. Hanya gambaran yang didapatkan secara pribadi, dan akhirnya menyisakan banyak tanda tanya.
Mengapa, saudara-saudara setanah airku tidak sekompak sebelumnya, atau memang dari dulu tidak pernah satu pikiran dan apalagi tujuan?
Namun, meskipun berbeda, bisakah kita tidak terus selalu mencari siapa yang salah?
Bisakah kita tetap bisa "bergandengan tangan" dan saling menguatkan untuk mengakhiri akhir tahun yang penuh duka ini?
Bisakah kita saling membesarkan harapan dan kekuatan untuk menyongsong dan menyambut awal tahun baru yang tinggal beberapa hari lagi?
Semoga semua badai cepat berlalu. Semoga duka cepat berganti bahagia.  Semoga semua resolusi dapat tercapai.
Amin.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun