Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Sebenarnya, Kita Itu Hebat!

30 Oktober 2013   10:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:50 91 1
Kalau dianalogikan dengan sebuah komputer, anak-anak didik kita terdiri atas perangkat keras/hardware dan perangkat lunak/software. Hardware merujuk pada fisik, fisiologis, dan genetik. Software merujuk pada apa yang akan di-install-kan pada hardware mereka melalui sistem pendidikan.

Dari sisi perangkat keras, anak-anak didik kita merupakan anak-anak yang hebat. Betapa tidak, secara genetik kita adalah keturunan dari orang-orang yang luar biasa, yang telah mampu membuat suatu keajaiban dunia.

Keajaiban dunia yang dimaksud bukan lah candi Borobudur yang pernah disebut-sebut sebagai keajaiban dunia beberapa tahun yang lalu, bukan pula Komodo yang kemarin-kemarin kita ramai-ramai melakukan voting lewat sms atau website. Keajaiban dunia yang dimaksud antara lain,


  1. Bagaimana bisa orang-orang miskin yang memperjuangkan bangsa ini mampu menyatukan 17 ribu lebih pulau-pulau nusantara? Modal apa yang mereka miliki? Teknologi apa yang mereka terapkan? Sungguh, perjuangan mereka merupakan suatu keajaiban dunia yang nyata, sekaligus menunjukkan kehebatan genetik yang mereka miliki dan tentunya faktor genetik ini diturunkan pada anak cucunya yang menjadi generasi bangsa saat ini.
  2. Tingkat kesulitan membangun bangsa Indonesia sangatlah tinggi. Bangsa ini bangsa yang plural. Penuh dengan keragaman. Bukan hal yang mudah untuk menyatukan bangsa ini. Menyatukan bangsa ini sungguh merupakan keajaiban dunia yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang hebat. Bahkan menyangkut keyakinan pun mereka bisa mengedepankan toleransi demi persatuan bangsa, ketika Indonesi Timur menyatakan siap bersatu dengan catatan klausul pada sila pertama ada yang dihilangkan, dengan cepat para pemimpin bangsa ini membuat keputusan yang tepat. Sungguh mereka adalah orang-orang dengan gen yang hebat yang tentunya gen ini diwariskan kepada anak cucunya yang mengisi kehidupan bangsa saat ini.
  3. Dengan kerendahan hati, orang-orang jawa, orang-orang sunda, yang dominan dalam bangsa ini, merelakan bukan bahasa Jawa atau bahasa Sunda yang dijadikan bahasa Nasional. Mereka sepakat untuk memilih bahasa Melayu yang diangkat menjadi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. Sebagai kaum yang dominan, kerelaan ini menunjukkan sebuah sikap yang hebat, yang tidak akan bisa dilakukan oleh orang-orang biasa. Coba tengok negeri tetangga yang sulit sekali menyatukan penduduknya dengan bahasa nasional.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun