Beraneka ragam suku yang ada di Indonesia, yang memilik adat istiadat yang berbeda-beda, menjadi pedomam generasi-generasi mereka secara turun-temurun ketika melakukan ritual-ritual adat.
Budaya bugis yang terbilang sangat unik, ada banyak ritual yang menjadi kebiasaan-kebiasaan dilakukan ketika melaksakan acara pernikahan,
anak cucu mereka.
Adat istiadat yang selalu dianggap sakral oleh masyarakat Bugis. sebagai pembeda dengan suku-suku lainnya yang ada di Indonesia.
Prosesi adat dilakukan mulai dari lamaran hingga ke akad nikah dilaksanakan
Ritual-ritual yang menurut nenek moyang mengandung doa, dan dilakukan secara turun temurun oleh suku Bugis khususnya di Palopo Sulawesi Selatan.
Walaupun suku Bugis kebanyakan berada dirantau berpuluh-puluh tahun lamanya, baik mereka di dalam negeri maupun di luar negeri namun,
tradisi nenek moyang mereka tetap di laksanakan.
Bahkan di bagian derah tertentu diluar Sulawesi Selatan yang di diami oleh suku Bugis banyak mengadopsi adat istiadat suku Bugis, ketika melaksanakan acara pernikahan.
Salah satu ritual yang wajib dilaksanakan oleh orang Bugis adalah, mappasikarawa.
Mappasikarawa adalah prosesi adat yang dilakukan oleh suku bugis ketika mempelai pria menemui dan menjemput mempelai wanita sesaat setelah akad nikah di ucapkan oleh di depan penghulu.
Mempelai pria di dampingi oleh beberapa orang yang dituakan, seperti keluarga inti kedua mempelai untuk pertama kalinya mendatanginya, menjemput dan membatalkan wudhu dengan menyentuh bagian luar tubuh mempelai perempuan, setelah mereka sah menjadi pasangan suami istri.
Menurut Bapak Haji Muhammad Yunus ketua KUA Sangatta Utara, Kutai Timur Kal-Tim, Beliau juga adalah seorang Bugis asli, dan sangat memahami adat istiadat suku Bugis.
dan selalu melakukan ritual walaupun Beliau berada dirantau.
Menurut beliau mappasikarawa
adalah ritual Bugis yang mengandung banyak Doa.
Dengan melafalkan sholawat atas Nabi di lanjutkan mempelai pria memanjatkan doa dalam hati kepada yang kuasa.
"Alhamdulillah ya, Allah telah Engkau berikan rezeki yang tidak akan pernah habis hingga akhir hayatku"
Doa tersebut diucapkan mempelai pria ketika menghampiri istrinya di ruang untuk pertama kali setelah mengucapkan akad.
Demikian rangkaian adat istiadat suku Bugis yang wajib dilaksanakan oleh ke-dua mempeli untuk memulai kehidupan yang baru.
moga bermanfaat.
Kutai Timur 11/09/21