Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Tuhan, Engkau Emang Suka Bercanda! (1)

16 Februari 2010   06:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:54 317 0
[caption id="attachment_75426" align="alignnone" width="500" caption="syuting siaran berita pagi dari tv9 Melbourne (foto koleksi pribadi) "][/caption] Tuhan itu lucu dan suka bercanda. Ungkapan ini beberapa kali saya lontarkan. Tentu saja semuanya berangkat dari pengalaman pribadi, dari kebodohan-kebodohan pribadi. Hari ini saya mengalaminya lagi, dan terpikir untuk membagikannya. Siapa tahu bisa memberi sedikit penghiburan bagi yang lain.

Hari ini saya mesti menghadiri pertemuan para pendamping migrant di kota Melbourne. Pertemuan ini diadakan 2 bulan sekali. Kali ini pertemuan diadakan di Kew, sudah di luar city. Sebagai orang baru, dan tidak memiliki kendaraan pribadi, saya mesti bisa menghitung dan mengenali keadaan.

Berbekal buku Melway, yaitu petunjuk jalan-jalan dan jalur-jalur kendaraan umum, saya berangkat. Saya memberi tenggat waktu 2 jam agar tidak terlambat, karena dari perhentian tram masih mesti jalan kaki menyebrang sungai, dan masih mesti mencari di mana persis tempat pertemuan.

Ini kelucuan dari Tuhan yang saya alami. Setiap kali saya terburu-buru, sedikit tidak tenang, Tuhan pasti suka menggoda. Dengan bergegas saya berlari menuju halte tram. Selang beberapa saat tram datang dan saya naik masuk ke dalamnya. Saya ambil dompet untuk validasi karcis, dan ting-tong… karcis saya ketinggalan.

Hmmm bahaya. Kalau ketahuan petugas saya bisa kena denda 140 dollar. Di dalam tram disediakan tempat untuk beli karcis, tetapi hanya bisa menggunakan koin, sedangkan saya tidak membawa koin. Yahh, saya mesti turun untuk membeli karcis. Di halte berikutnya saya turun dengan niat hendak membeli karcis, tetapi di mana? Akhirnya saya putuskan jalan kaki menuju stasiun, tidak saya hitung jaraknya, pasti masih jauh.

Dengan sesekali berlari, saya mencoba memangkas rute, saya pilih menyusuri pinggiran sungai Yarra di samping Crown Casino. Yah sekalian cuci mata dengan pemandangan di sekitar casino, selama ini hanya saya pandang dari dalam tram. Saat berlari itulah Tuhan memberikan lelucon-Nya lagi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun