Di Mataram, Nusa Tenggara Barat jajanan yang satu ini hampir di sudut dan ruas jalan dapati dengan mudahnya ditemukan, bak jamur di musim penghujan.
Sebagaimana yang penulis temukan pisang goreng yang dijual oleh Fauzi yang mengaku berasal dari Kampung Kapitan, Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat. Hampir setahun lamanya Fauzi berjualan di tempat ini.
Dan yang mencengangkan dan banyak orang tak mengira jika Fauzi dengan tampilannya yang kerap kali sederhana saat berjualan, memiliki omzet penghasilan seharinya bisa berkisar antara Rp1 juta hingga Rp1,5 juta. Kalikan saja dalam sebulannya higung sendiri. Fantastis kan?.
Meski demikian Fauzi dalam keseharian kerjanya tak sendiri. Saban hari Fauzi yang dibantu oleh saudaranya mulai buka dari pukul 7.00 Wita sampai dengan pukul 21.00 Wita dan selalu konsisten mangkal di sebelah timur trowongan 1 dari arah Mataram, Jalan Bypass menuju Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid, Lombok Tengah.
Pantauan penulis yang kebetulan penyuka pisang goreng, Fauzi saban hari dipadati antrean pembeli yang berasal dari berbagai tempat dengan klasifikasi pelanggan yang beragam. Meski demikian langganan Fauzi tetap sabar menunggu antrean.
Kecuali itu, meski selama berjualan bukannya tanpa halangan. Kendala dimaksud Fauzi, makin mahalnya harga pisang sebagai bahan pembuatan pisang goreng.
"Kita beli pertandan. setandan pisang hargaanya berkisar dari Rp150 tibu hingga Rp200 ribu dengan kualitas baik. Pisang kita pesan dari Lombok Utara, Lombok Barat, bahkan Lombok Tengah," ujar Fauzi. ***.