Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kurma Pilihan

Kasir Minimarket itu Sedang Berbuka di Bawah Meja

7 April 2022   13:58 Diperbarui: 7 April 2022   14:10 809 7
Meja kasir terlihat kosong saat saya masuk pada Rabu (6/4/2022) petang kemarin. Begitu pula suasana di dalam minimarket yang tampak lengang.  Maklum, saat itu sekitar pukul 18.15 memang sewajarnya orang-orang sedang berbuka puasa di tempat masing-masing.

Saya sendiri sudah membatalkan puasa dengan kurma dan teh hangat. Tak lama kemudian saya putuskan pergi menuju sebuah minimarket yang tak terlalu jauh jaraknya. Tujuannya untuk mengambil paket belanja online yang sudah tiba sehari sebelumnya.

Berbelanja online dengan pilihan metode pengiriman dan pengambilan  paket di minimarket sudah beberapa kali saya lakukan. Selain ongkos kirimnya murah, caranya pun fleksibel. Paket tak perlu diantar ke alamat saya. Cukup saya yang menjemput paket itu di minimarket yang bekerjasama dengan marketplace.

Acuannya sudah saya hafal. Jika notifikasi pengiriman sudah menunjukkan informasi "Paket Telah Tiba di HUB Giwangan", maka hampir dipastikan paket itu sudah bisa saya ambil di minimarket terdekat beberapa jam ke depan.

Petang itu saya putuskan untuk mengambil paket yang sebenarnya sudah sampai pada Selasa. Karena tidak sedang ingin berbelanja dan hanya bermaksud mengambil paket, saya langsung menuju meja kasir. Di belakang meja, di dekat rak etalase rokok terlihat sebuah kardus berwarna orange khas salah satu marketplace. Besar kemungkinan itu paket milik saya.

Namun, saya tak bisa segera mengambilnya. Sebab tak ada kasir yang terlihat di sana. Sampai kemudian tiba-tiba muncul seorang wanita berkerudung. Ia bangkit dari bawah meja kasir, seolah mengetahui ada konsumen yang sudah menunggu. Agak buru-buru ia memakai kembali maskernya. Sementara mulutnya tampak sedang mengunyah sesuatu.

Saya pun lumayan kaget. Sebab tak mengetahui ada orang di balik atau di bawah meja kasir. "Sedang berbuka, mba?, tanya saya spontan. Dan jawabannya membuat saya merasa sedikit bersalah.

Tak ingin memperlama waktu, segera saya sampaikan maksud ingin mengambil paket. Ternyata benar, paket yang ada di dekat etalase rokok memang milik saya. Sang kasir langsung mengurusnya. Ia meminta PIN pengambilan dan saya pun menunjukkan layar handphone ke arahnya.

Dalam waktu singkat prosesnya selesai. Kasir menyerahkan paket sambil menawarkan kantung plastik untuk membungkus. Saya menolaknya dan mengucap terima kasih. Lalu berjalan keluar meninggalkan minimarket.

Meski urusan saya telah selesai, ternyata tetap ada sedikit rasa kurang enak hati sekaligus kagum dengan sang kasir. Kurang enak hati karena saya sempat menjeda aktivitas berbuka puasanya. Kagum karena ia tetap bekerja melayani konsumen pada saat ia sebenarnya berhak untuk melanjutkan makannya.

Barangkali saat itu ia belum bisa bergantian dengan rekannya yang mungkin juga sedang berbuka. Atau ia baru memulai shift kerjanya saat menjelang waktu berbuka sehingga mengambil kesempatan makan dengan cara "lesehan" di bawah meja kasir. Atau barangkali saya yang datang kurang melihat waktu?

Apapun itu, kerelaan sang kasir untuk melayani konsumen pada waktu berbuka mengesankan di mata saya. Berbuka puasa sambil memberikan pelayanan kepada orang lain tentu  tidak mudah. Apalagi idealnya berbuka puasa dilakukan sambil beristirahat setelah seharian beraktivitas. Selayaknya makan berbuka puasa juga dilakukan dengan tidak tergesa-gesa agar bisa menikmati santapannya.

Akan tetapi kondisi ideal tersebut agaknya kadang sulit didapatkan oleh kasir-kasir di minimarket, supermarket dan tempat perbelanjaan lainnya. Waktu yang tidak terlalu panjang antara kebutuhan menunaikan buka puasa dengan jam pelayanan konsumen membuat kasir harus pandai mengukur waktu agar tidak terlalu lama meninggalkan tugasnya.

Meski mungkin sudah diatur waktu istirahatnya dan bisa bergantian dengan rekan yang lain, tapi situasi tempat perbelanjaan sulit ditebak. Kadang ramai menjelang berbuka, lalu lengang saat berbuka. Bisa pula terus ramai dari sebelum sampai waktu berbuka. Apalagi di kawasan tertentu yang menjadi pusat aktivitas masyarakat. Minimarket justru menjadi tempat favorit orang-orang untuk membatalkan puasanya dengan membeli minuman atau cemilan. Kalau sudah begini, perlu ada pegawai minimarket atau kasir yang selalu siap melayani.

Oleh karenanya dalam hal ini kekaguman dan acungan jempol layak diberikan kepada para kasir. Totalitas dalam melayani konsumen di tengah berbagai tuntutan, target, dan kebutuhan yang menyertai tugas mereka belum tentu bisa dilakukan oleh banyak orang.

Totalitas serupa dengan yang mereka perlihatkan saat konsumen menanyakan suatu barang yang hendak dibeli. Pernah suatu hari saya ingin membeli spons dan sedotan, tapi tak mengetahui lokasi persisnya di dalam minimarket. Setelah bertanya kepada kasir yang bertugas, saya diarahkan untuk menemukannya. Sang kasir ikut berjalan menunjukkan sampai ke rak tempat spons dan sedotan berada.

Luar biasa memang daya ingat kasir minimarket. Mereka bisa hafal lokasi setiap barang dengan tepat. Dan kalau kebetulan kurang hafal mereka akan tetap berusaha mencarikannya sampai barang yang kita butuhkan ditemukan.

Kesabaran. Barangkali itulah salah satu bakat terbesar yang mesti dipunyai oleh petugas kasir minimarket. Termasuk sabar melayani konsumen yang datang pada waktu berbuka puasa.

Mungkin jika akan mengambil lagi paket di minimarket sebaiknya saya datang satu jam sebelum atau sesudah waktu berbuka puasa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun