Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Negaraku Jadi Pelayan Ormas-Ulama, Terima Kasih Pak Anies dan Pak Jokowi

16 November 2020   08:02 Diperbarui: 16 November 2020   08:05 1308 9
Mulai hari ini protokol kesehatan hanya kata-kata. Segala aturan mengenai pembatasan aktivitas keramaian diberlakukan suka-suka.

Mulai hari ini ancaman pandemi hanya hiasan di spanduk yang boleh dirobek kapan saja. Sebab hari ini kita melihat negara dan aparatnya telah menjadi pelayan yang baik hati.

Melayani dengan banyak. Diawali dengan menghibahkan seruas jalan raya sebagai tempat berpesta.

Jalan milik umum. Namun, demi prinsip melayani diberikan saja kepada yang mulia sebagai area privat. Boleh ditutup sesuka hati. Bisa dipasangi tenda pribadi. Pokoknya untuk yang mulia segalanya akan difasilitasi.

Pesta di tengah pandemi tidak apa-apa. Asal dilakukan oleh yang mulia. Tidak apa-apa berkerumun tanpa jaga jarak. Asal berbau agama, malah mendatangkan manfaat.

Semakin keras doa, apalagi dilakukan oleh keturunan nabi, malah berguna. Semakin banyak massa, semakin takut Corona, semakin takut pula aparat.

Kalau mau berkerumun hubungi saja negara. Niscaya aparat akan datang membantu. Menghadiahkan masker dan hand sanitizer. Dan kalau perlu dibantu pula pengamanannya. Lalu lintasnya diatur agar segalanya lancar tanpa hambatan.

Tak ada hukuman pembubaran karena negara dan aparat melayani dengan ikhlas. Beda ceritanya kalau razia kepada pedagang di pasar dan masyarakat di jalan. Mereka layak didenda dan pantas dihukum.

Bagi yang mulia, aturan itu tidak diperlukan. Protokol kesehatan silakan dilakukan. Tapi kalau tidak pun tidak apa-apa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun