Pada akhirnya saya memang menerobos portal. Seperti biasa berjalan merunduk dengan merendahkan badan agar bisa melewati celah portal yang terkunci. Local lockdown masih diterapkan di sini meski sudah hari raya Idulfitri.
Suasana kompleks benar-benar sepi. Saya hampir tak melihat orang-orang berada di luar rumah. Hanya seorang warga yang saya jumpai sedang bersiap membuka pintu pagar rumahnya. Ia melempar senyum. Saya pun membalasnya dengan menganggukkan kepala.
"Lebaran, mas?", tanyanya singkat. Saya tak menyangka ia akan menyapa. Jadi tak ada jawaban yang saya siapkan kecuali mengiyakan pertanyaan itu sambil berujar singkat, "maaf lahir batin, ya Pak".