Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kurma Pilihan

Mengelola Godaan dan Risiko Belanja Daring Selama Pandemi Covid-19

13 Mei 2020   14:25 Diperbarui: 13 Mei 2020   14:24 640 7
Apakah saya suka belanja daring? Iya. Paling tidak belanja daring melalui aplikasi di smartphone atau situs web mulai saya akrabi sejak 3 tahun lalu dan semakin jadi bagian dari gaya hidup sampai sekarang.

Bahkan, semenjak penerapan pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19, sudah sekitar 16 kali saya melakukan transaksi secara daring. Jadi, bila dihitung sejak pertengahan Maret hingga Mei, rata-rata ada 5 transaksi belanja daring yang saya lakukan setiap bulannya.

Barang-barang yang saya beli secara daring tiga bulan terakhir cukup beragam. Beberapa di antaranya ialah kartu micro SD, masker kain, hand sanitizer, sabun cuci tangan, kurma, gula, dan kue kering.

Alasan saya menyukai belanja daring tak jauh berbeda dengan pertimbangan masyarakat pada umumnya. Kepraktisan, tawaran diskon dan promo, serta pembayaran secara nontunai yang mudah dan aman mendorong saya belanja secara daring. Apalagi, setelah pemerintah melakukan pembatasan dan pengetatan mobilitas masyarakat untuk menekan penyebaran Covid-19. Kita jadi kurang leluasa untuk keluar berbelanja di pasar dan supermarket seperti biasanya.

Bukan tidak bisa belanja sama sekali, tapi efek dari physical distancing dengan sendirinya membuat banyak orang beralih  mengisi kantung belanjanya dari toko daring daripada mendorong troli di supermarket atau menenteng keranjang di pasar. Belanja secara langsung di pasar, warung, atau supermarket tetap dilakukan karena ada beberapa produk dan kebutuhan yang memang perlu didapatkan secara cepat atau sifat barangnya tidak memungkinkan dipesan secara daring dalam jumlah besar.

Akan tetapi untuk barang-barang tertentu, belanja daring bisa menjadi solusi sekaligus menguntungkan dari segi waktu, biaya, dan sebagainya. Itulah sebabnya selama pandemi Covid-19 saya beberapa kali bertransaksi secara daring, selain tetap pergi ke supermarket untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rutin.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun