Mengagumi Indonesia bisa berawal dari apa saja dan di mana saja karena sejatinya negeri ini adalah potongan surga dengan banyak keindahan berserakan di dalamnya. Mulai dari budaya, ada istiadat, flora dan fauna hingga bentang alam di sepanjang bumi Indonesia semuanya mempesona.
Meresapi keindahan alam Indonesia adalah salah satu cara untuk menumbuhkan dan menunjukkan cinta. Tak perlu harus menjelajah Bali, menyisir Raja Ampat atau mendaki gunung berapi mengibarkan bendera merah putih. Cukup datang ke sawah maka kita akan lebih mengenal dan mencintai negeri ini
Berdiri di pinggir sawah, menatap hamparan padi dengan genangan air yang memantulkan langit, bukit dan batang-batang kelapa membuat kita bersyukur betapa keindahan ini mungkin tak ada di tempat lain kecuali Indonesia. Sawah Indonesia, sebuah tempat yang sederhana namun cantik luar biasa.
Seperti melihat dua dunia dengan keindahan yang tak terkira. Hamparan padi berwarna hijau dengan bulir menguning yang bergoyang serempak ditiup angin. Di atasnya “atap” biru dengangumpalan putih berserakan yang bergerak perlahan sempurna indahnya. Lukisan alam yang hanya ada di Indonesia.
Di sawah kitapun bisa melihat manusia-manusia Indonesia yang setia menghidupi negeri. Orang-orang itulah yang telah memberi makan segenap orang Indonesia, termasuk presidennya. Dengan terus menanam padi, mereka mencintai negeri dengan cara yang kelihatan sepele namun sangat berarti.
Jika Pancasila harus diperas menjadi menjadi satu nilai yakni Gotong Royong, maka di sawah kita akan menemukannya. Ketika para petani wanita lebih banyak menanam padi, maka yang laki-laki menyiapkan bibit dan benihnya.
Jika kita bertanya sejauh mana kita telah bekerja keras untuk negeri, maka para petani tua itu telah lebih dulu membajak sawah tiada henti di saat matahari sudah berpamitan sekalipun.
Sawah pun menjadi saksi bagaimana anak-anak penerus bangsa terus mengayuh sepeda untuk meraih bekal mimpi mereka.
Di sana kita menemukan Indonesia yang cantik. Di sana kita melihat manusia Indonesia yang setia dan bekerja keras untuk negerinya. Di sana ada anak-anak yang mengejar mimpinya. Di sana, di sawah kita bisa lebih mencintai negeri.
