Hari ini seperti hari-hari kemarin, hujan sangat betah menyentuh tanah Jogja. Sejak pagi hingga tengah hari hujan dan gerimis bergantian membasahi. Sempat deras lalu reda sesaat kemudian berganti rintik hingga saat ini.Jogja benar-benar sejuk, tak seperti biasanya ketika panasnya dikutuki banyak orang yang tak tahan matahari. Keluar ke arah timur saya menuju sebuah warung bakso di pinggir selokan mataram. Sedapnya semangkuk bakso dengan kuah panas sudah saya bayangkan.
Semangkuk bakso dan sekepal Onigiri siang ini (16/1/2014).
Tak banyak bakso enak di Yogyakarta, untung ada bakso Emha yang sejauh ini paling mendekati selera lidah saya yang penggemar bakso. Ke tempat inilah saya pergi jika ingin menikmati bakso. Siang ini saya memilih semangkuk bakso tanpa mie dan penyedap rasa.
Yang saya suka dari bakso Emha adalah kuahnya. Berbeda dengan kebanyakan bakso di Jogja yang kuahnya cenderung bening dan hambar, kuah bakso Emha memiliki rasa yang kuat karena direbus dengan sedikit jeroan daging sapi. Hasilnya kuah yang seperti kaldu dengan tetes-tetes lemak yang tipis. Oleh karena itu tanpa penyedap rasa bakso ini sudah nendang di lidah.
Warung bakso Emha.
Gerimis terus turun sementara saya asyik menikmati isian bakso yang terdiri dari 1 buah bakso berukuran besar, 3 buah bakso kecil, beberapa potong bakso goreng, irisan tahu, sedikit irisan jeroan ditambah potongan sayuran hijau. Saya tambahkan sedikit kecap manis untuk menyeimbangkan rasa kuah panasnya yang kuat. Bakso di tempat ini memiliki tekstur yang kenyal, serat dagingnya agak kasar sehingga benar-benar terasa saat digigit dan dikunyah. Saya lebih menyukai tekstur bakso seperti ini dibanding bakso dengan daging yang halus.
Onigiri teman makan siang hari ini.
Nikmatnya semangkuk bakso hari ini pun semakin lengkap dengan sekepal Onigiri. Onigiri?. Ya siang ini saya memilih Onigiri untuk menemani semangkuk bakso makan siang saya. Di warung bakso ini sebenarnya tersedia ketupat untuk pelengkap menyantap bakso. Tapi kali ini saya menikmatinya dengan sekepal Onigiri isi ayam.
Plaza Agro Gadjah Mada tempat saya membeli Onigiri berada di depan warung bakso.
Onigiri saya beli di Plaza Agro Gadjah Mada yang terletak persis di depan bakso Emha, hanya melengkah beberapa meter lewat jembatan bambu di atas selokan lalu menyeberang jalan. Plaza Agro adalah bagian dari kampus Peternakan UGM. Di tempat ini selain tersedia kebutuhan sehari-hari dan snack ringan, juga dijual beberapa produk makanan hasil inovasi kampus. Mulai dari susu aneka rasa, yoghurt, nasi instan dan yang paling populer adalah Onigiri.
Sekepal Onigiri berupa nasi yang sangat pulen, berwarna putih bersih, dibentuk segitiga dan dilapisi nori lalu dibungkus plastik. Ada beberapa varian isian Onigiri seperti ayam, ayam mayonase dan tuna. Meski porsinya kecil namun lumayan mengenyangkan disantap bersama semangkuk bakso.
Bakso dan onigiri memang bukan padanan yang lazim. Tapi hari ini keduanya menjadi makan siang saya di Yogyakarta yang sedang kedinginan. Meskipun demikian, walau basah dan terus dibasahi oleh gerimis, Yogyakarta tetap terasa nikmat. Dan hari ini kenikmatan itu terbuat dari semangkuk bakso dan sekepal Onigiri.