Jika masih ada yang belum familiar dengan Purbalingga segeralah googling agar tak ketinggalan trend pariwisata Indonesia. Setelah itu sempatkanlah meluncur menuju tempat ini. Inilah kota yang pada akhir tahun 2013 mencuri perhatian nasional setelah meraih dua predikat bergengsi dalam lingkup pariwisata. Purbalingga mendapatkan Cipta Award dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkat keberadaan obyek wisata Owabong yang dinobatkan sebagai destinasi wisata buatan terbaik di Indonesia. Tak lama berselang pada Desember 2013 Purbalingga kembali mendapat penghargaan bergengsi “The Most Improved” dalam The Travel Tourism Award (TCTA).
Purbalingga adalah sebuah kabupaten di wilayah eks Karesidenan Banyumas. Dibandingkan wilayah lain di Banyumas seperti Purwokerto, Cilacap dan Banjarnegara, Purbalingga memang memiliki destinasi wisata paling banyak dan beragam. Lesatan pembangunan sektor pariwisata di Purbalingga menjadikannya daerah tujuan wisata utama di Jawa Tengah. Kota inipun ramai didatangi wisatawan dari berbagai kota termasuk Jakarta setiap liburan.
Daya tarik wisata Purbalingga terletak pada sejumlah obyek wisata buatannya yang menawan. Meski ada sejumlah obyek wisata alam yang cantik namun ikon wisata kota kelahiran Jenderal Sudirman ini ada pada tiga tempat yakni Owabong yang merupakan pengembangan dari pemandian alam Bojongsari, Sanggaluri Park dan Purbasari Pancuran Mas yang merupakan taman rekreasi sekaligus wahana pendidikan raksasa.
Dari ketiga ikon wisata tersebut, Purbasari Pancuran Mas menjadi ikon pertama karena dibangun lebih awal. Purbasari Pancuran Mas dahulu dikenal sebagai aquarium raksasa Purbayasa karena pada awalnya tempat ini menyimpan koleksi hidup Arapaima gigas, ikan air tawar raksasa dari Amazon. Hingga kini koleksi tersebut masih dipertahankan sebagai bagian dari daya tarik tempat ini. Pengembangannyapun berhasil menyulap Purbasari sebagai kawasan rekreasi yang menawan.
Purbasari Pancuran Mas berada di Desa Purbayasa, Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga. Lokasinya mudah dicapai baik dari pusat kota Purbalingga maupun Purwokerto. Mengusung konsep taman wisata pendidikan, Purbasari Pancuran Mas menggabungkan konsep wisata alam buatan dengan berbagai wahana modern. Di atas lahan seluas 6 hekter tempat ini seperti taman wisata all in one.
Dikelilingi persawahan Purbasari Pancuran Mas diselimuti hawa sejuk Purbalingga yang berada di kaki Gunung Slamet. Sepasang tugu gapura cantik menyambut setiap pengunjung. Melewati gapura di dalamnya terdapat halaman luas yang berfungsi sebagai tempat parkir mobil, motor dan bus pariwisata. Dengan tiket Rp. 10.000 per orang dan gratis bagi anak di bawah 3 tahun, Purbasari Pancuran Mas menawarkan pengalaman wisata yang mengesankan.
Hal pertama yang akan dilihat oleh pengunjung setelah melewati loket tiket adalah ruangan akuarium raksasa dua lantai. Di dalamnya puluhan koleksi ikan ditempatkan di sejumlah aquarium kaca dan kolam berbagai ukuran.Beberapa aquarium berada di lorong gelap dengan celah kaca yang memperlihatkan ikan-ikan yang sedang berenang. Beberapa koleksi ikan yang ada antara lain ikan lele raksasa, lung fish, leopard dan tentu saja koleksi istimewa ikan air tawar raksasa Amazon, Arapaima gigas. Selain itu ada juga belut listrik dan kura-kura.
Melewati lorong aquarium pemandangan hijau terbuka membentang di depan mata. Meski ada alur yang mengarahkan wisatawan untuk mengunjungi tempat-tempat secara berurutan, namun kita bisa acak bertandang ke sejumlah lokasi. Misalnya jika ingin merasakan sensasi terapi ikan, sebuah kolam disediakan untuk merendam kaki dan membiarkan ikan-ikan di dalam kolam “memijat”.