Yogyakarta kembali menjadi perhatian dunia. Badan Kerajinan Dunia atau World Craft Council (WCC) menobatkan Yogyakarta sebagai The World’s Batik City. Seperti diberitakan ANTARA, pada perayaan ulang tahun WCC ke-50 yang digelar 18-24 Oktober 2014 di Zhejiang, Tiongkok tersebut Yogyakarta terpilih menjadi Kota Batik Dunia setelah dinominasikan pada Agustus silam.
Penobatan Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia jelas membanggakan sekaligus mempertegas batik sebagai kekayaan budaya khas Indonesia. Apalagi hal ini terjadi tak lama setelah peringatan hari batik yang jatuh pada 2 Oktober lalu di mana warga Yogyakarta berhasil membuat batik sepanjang 3005 meter yang memecahkan rekor MURI kategori dunia. Sebelumnya UNESCO telah menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia pada tahun 2009.
Badan Kerajinan Dunia menganggap Yogyakarta sebagai pusat batik Indonesia. Tak hanya memiliki banyak perajin batik, Yogyakarta juga mewarisi sejarah dan seni terkait batik.Batik Yogyakarta juga telah lama dikenal di Indonesia dan dunia. Itulah pertimbangan yang membuat Yogyakarta berhasil mengalahkan 6 kota lain dari 6 negara Asia Pasifik dalam pencalonan Kota Batik Dunia.
Badan Kerajinan Dunia adalah lembaga non-profit yang didirikan tahun 1964 yang memiliki perhatian untuk mempromosikan dan memperkuat kedudukan karya-karya kerajinan dan budaya khas dari berbagai negara. Badan Kerajinan Dunia yang berkedudukan di Beijing, Tiongkok juga memiliki perhatian untuk member masukan dan mendorong pengembangan hasil budaya dan kerajinan melalui inovasi teknologi untuk memperluas pasar. Negara-negara anggota Badan Kerajinan Dunia dibagi menjadi 5 region yaitu Asia Pasifik, Afrika, Amerika Utara, Eropa dan Amerika Latin.
Terpilihnya Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia sudah semestinya membuat bangsa Indonesia bangga. Namun yang lebih penting kemudian adalah memperkuat batik dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai identitas Indonesia dengan melestarikannya secara terus menerus.