Kadang kala saya berpikir mengapa pemerintah daerah atau operator transportasi publik di daerah-daerah tidak menyiapkan sarana khusus untuk saudara-saudara kita yang memiliki keterbatasan fisik tertentu. Jika untuk kaum wanita dan ibu hamil saja ada gerbong serta kursi khusus, mengapa kaum disabilitas atau penyandang cacat tak mendapatkan “keistimewaan” yang lebih khusus?Rasanya berat menyaksikan mereka harus berada di keramaian yang sama di dalam antrian halte menaiki bis kota. Sebagai sesama penumpang usaha maksimal yang bisa kita lakukan mungkin hanya mendahulukan atau mempersilakan mereka masuk dan duduk lebih dulu. Tapi sejauh mana mereka membutuhkan pelayanan yang nyaman boleh jadi kita belum benar-benar tahu.