Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Paradigma Tafsir Kontemporer

8 Juni 2024   16:00 Diperbarui: 8 Juni 2024   16:44 140 0
Paradigma tafsir kontemporer memegang peranan penting dalam menghadapi kompleksitas permasalahan dan isu-isu zaman ini. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, tafsir kontemporer menjawab panggilan untuk menafsirkan Alquran dengan relevansi yang sesuai dengan konteks sosial dan ideologi saat ini.

Dalam menjalankan fungsi tafsir kontemporer, penting untuk tetap mengakui Alquran sebagai pedoman utama bagi umat manusia. Alquran tetap relevan pada setiap zaman dan tempat, sesuai dengan kaidah Ushul fiqih yang menyatakan bahwa Alquran adalah kalam Allah yang akan terus sesuai dengan kondisi zaman dan tempat. Meskipun manusia memiliki keterbatasan akal dalam menafsirkan Alquran, hal itu tidak mengubah kesesuaian Alquran pada setiap zaman hingga hari kiamat.

Namun demikian, kebutuhan akan tafsir kontemporer muncul karena perbedaan kondisi antara zaman modern dengan zaman klasik terdahulu. Dalam konteks ini, prinsip Ushul fiqih yang menyatakan bahwa perubahan hukum tergantung pada perubahan zaman dan tempat menjadi relevan. Sejarah menunjukkan bahwa Imam Syafi'i, salah seorang tokoh penting dalam fiqih Islam, melakukan perubahan pada fatwa-fatwanya sesuai dengan perubahan tempat dan kondisi sosial.

Perubahan ini, yang dikenal sebagai qaul Kodim dan qaul Jadid, menjadi landasan bagi adanya ijtihad dalam melakukan pembaharuan dalam tafsir Alquran. Ijtihad ini merupakan wujud dari upaya untuk menafsirkan Alquran secara kontemporer, dengan memperhatikan perubahan zaman dan konteks sosial yang berkembang.

Dalam konteks tafsir kontemporer, para ulama dan cendekiawan Islam menempatkan diri mereka sebagai perantara antara teks Alquran dan realitas zaman. Mereka menggunakan metodologi tafsir yang mengintegrasikan pemahaman tradisional dengan konteks kontemporer, untuk menyampaikan pesan-pesan Alquran secara relevan bagi masyarakat modern.

Salah satu pendekatan dalam tafsir kontemporer adalah menafsirkan ayat-ayat Alquran dengan memperhatikan nilai-nilai universal yang terkandung di dalamnya. Dengan memahami esensi nilai-nilai tersebut, tafsir kontemporer dapat memberikan pemahaman yang relevan terhadap masalah-masalah kontemporer seperti globalisasi, teknologi, hak asasi manusia, dan lain sebagainya.

Tafsir kontemporer juga menekankan pentingnya memperhatikan konteks budaya dan sosial dalam menafsirkan Alquran. Hal ini mengakui keragaman masyarakat Islam di berbagai belahan dunia, serta kompleksitas tantangan dan permasalahan yang dihadapi oleh umat Islam dalam konteks sosial dan politik saat ini.

Selain itu, tafsir kontemporer juga memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menafsirkan Alquran. Dengan memanfaatkan pengetahuan modern tentang ilmu-ilmu sosial, ilmu pengetahuan alam, dan ilmu-ilmu terapan lainnya, tafsir kontemporer dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap pesan-pesan Alquran.

Dalam menghadapi tantangan dan kompleksitas zaman modern, tafsir kontemporer menjadi sebuah upaya untuk menjaga relevansi Alquran sebagai sumber pedoman bagi umat manusia. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai universal, konteks sosial dan budaya, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tafsir kontemporer memberikan kontribusi yang berharga dalam memahami dan mengaplikasikan ajaran Alquran dalam kehidupan sehari-hari.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun