Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Biarlah Aku Menjemput Kematian

29 April 2014   04:34 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:05 63 0
Letusan gunung meluluhlantakan keangkuhan
Air melipat semesta dengan sekejap gulungan
Bumi retak berkeping-keping karena goncangan
Gemuruh menyambar dengan kilatan

Alam begitu muak dengan berbagai tuduhan
Penduduk bumi mencibir alam yang dilanda kemarahan
Manusia merasa dirinyalah yang memiliki hak preoregatif dari Tuhan
Apakah kita lupa bahwa alam adalah bagian dari diri yang tak terpisahkan?

Manusia tak sadar telah melakukan pemerkosaan yang menyakitkan
Pada akhirnya, alam memuntahkan pilu dengan segenap perasaan
Manusia berkoar-koar dengan janji manis menyuarakan penyatuan
Namun, kampanye menjalin persahabatan itu hanya kebohongan

Aku di sini hanya mengutuk kegelapan
Tanpa menyalakan lilin sebagai penerangan
Jika memang alam muak dengan diriku yang berbalut kemunafikan
Biarlah aku menyatu dengan kesucian alam untuk menjemput kematian

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun