Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Pandangan Hadist tentang Penipuan

29 Juni 2022   18:35 Diperbarui: 29 Juni 2022   18:42 233 1
Baru baru ini kita di hebohkan dengan berita
Perempuan yang berasal dari Jambi tertipu oleh suaminya sendiri. Diduga suaminya yang bernama Ahnaf Arrafif ternyata seorang perempuan dan kebenaran ini terungkap setelah berjalan 10 bulan pernikahan . Korban yang saat itu berstatus sebagai istri pelaku mengalami banyak kerugian mulai dari perasaan, hingga rugi ratusan juta rupiah. Dan pada saat ini identitas korban belum di publikasi karna korban merasa sangat malu atas kejadiannya yang menimpa dirinya.
 
Pada saat pertama kali berkenalan sang pelaku atau suaminya yang ternyata perempuan ini memperkenalkan dirinya sebagai Ahnaf Arrafif, padahal dia memiliki nama asli Era Yani. Dan ketika menikah pelaku ini mengaku-ngaku sebagai seorang dokter yang bergelar akademis lulusan New York akan tetapi ketika dimintai ijazah akademisnya pelaku ini tidak bisa menunjukkan gelar kedokterannya.

Jadi jika kita melihat masalah diatas, jelas ini merupakan suatu tindak penipuan dimana ini sangat dilarang di dalam agama Islam karna seorang penipu pasti suka berbohong, dan ini merupakan sifat orang munafik. Dan berbohong merupakan  salah satu penyebab yang bisa mengantarkan kita kedalam neraka jahanam karna merupakan tindakan mudharat yang merugikan orang. Sebagaimana di katakan dalam HR MUSLIM NO.105
 
"Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allh sebagai pendusta (pembohong)."

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun