tetap berjalan dengan memanfaatkan kain tenun tersebut.
Mereka mengatakan bahwa, pemberdayaan ekonomi berbasis masyarakat salah satu upaya meningkatkan taraf hidup keluarga dengan memanfaatkan sumber-sumber atau potensi yang ada di lingkungan sekitar.
Katanya, pemanfaatan berbagai potensi yang ada disekitar sangat jarang dilakukan masyarakat seperti pemanfaatan kain tenun Khas Buton menjadi tas yang bernilai jual tinggi selain itu membawa nama daerah dan kerifan lokalnya.
“Jika di lihat sebenarnya bagi masyarakat yang berpengetahuan dan kreatif hasil kain tenun seperti itu bukan hanya dapat dijadikan sarung saja akan tetapi dapat juga diubah menjadi barang yang bernilai guna,” terang Wa Ode Lestika dan Kawan-kawan kepada Kompasiana.com.
Ia menambahkan, ini adalah jenis usaha tas yang terbuat dari kain tenun khas Buton. Olahan dari kain tenun ini dapat dibuat menjadi Tas cantik yang dapat digunakan untuk berpergian kemana-mana.
“Bentuk kreatif ini muncul dengan melihat ketersediaan bahan baku kain yang sangat mudah ditemukan dan diperoleh. Untuk menemukan bahannya sendiri membutuhkan biaya yang relatif sedikit karena hampir semua orang memiliki pandangan yang sama dan menganggap bahwa kain tenun hanya dimanfaatkan sebagai sarung adat saja, jadi pemberdayaan memiliki ciri khusus yaitu menampilkan keunggulan kreativitas dalam menghasilkan desain-desain kreatif yang melekat pada produk barang/jasa yang dihasilkan,” ujarannya.
Pemberdayaan merupakan pengembangan ekonomi berdasarkan pada keterampilan, kreativitas dan bakat individu untuk menciptakan daya kreasi dan daya cipta individu yang bernilai ekonomis sehingga menitikberatkan pada pengembangan ide dalam menghasilkan nilai tambahan.
Beberapa alasan mengapa program pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi kreatif bentuk usaha melalui program observasi ini penting untuk diterapkan, khususnya di Masyarakat Kab Buton, di antaranya adalah masalah banyaknya bahan baku kain tenun yang kurang termanfaatkan dan hanya menjadi sarung adat yang di pakai pada acara-acara tertentu.
Selain itu Ketua Pelaksana Kegiatan PKM yaitu bapak Rizal, S.pd., Hum mengatakan bawha kegiatan Ini adalah bagian dari pembelajaran kampus merdeka dan merdeka belajar dimana mahasiswa tidak hanya belajar konsep dan teori tetapi mereka harus belajar dari berbagai sumber termasuk belajar dari lingkungan dan pengalaman di lapangan atau masyarakat, kemudian hasil dari belajar tersebut harus di aktualisasikan pada riset walaupun riset yg sederhana dan juga disosialisasikan di berbagai media baik media cetak, digital atau on line termasuk yotube dll. Ujarannya